Jumat, 17 Oktober 2008
Harian Republika , 18 Juli 2003
Kamis, 16 Oktober 2008
Koran PR 16 Maret 2004

SMP SALMAN ALFARISI
No
GIMANA rasanya kalau kita pergi sekolah nggak pake seragam, melainkan bebas pake baju favorit kita? Hmm, kalau kayak gitu sih, udah nggak aneh lagi bagi anak-anak dari SMP Salman Alfarisi, (SA).
Sekolah yang terletak di kawasan Bandung Utara ini memang belum banyak dikenal orang. Mungkin karena lokasinya yang tersembunyi, atau justru karena sekolah ini punya kelebihan-kelebihan yang nggak dimiliki sama sekolah-sekolah lain di Bandung. Kayak apa sih, SA ini?
Seperti yang udah disebutin di atas tadi, murid-murid SA boleh ke sekolah pake baju bebas Muslim, tapi nggak setiap hari. Mereka juga harus pake seragam setiap hari Senin dan Rabu. "Seragam kita pakai hari Senin dan Rabu karena biasanya kalau hari Senin kita ada upacara dan hari Rabu itu merupakan hari kunjungan," jelas Kepala Sekolah SA, Bapak Umar Bin Abdul Aziz.
Nggak cuma seragamnya aja yang beda dengan kita yang sekolah di SMP negeri atau swasta, SA ini menganut sistem full day school, yang jam belajarnya dimulai dari jam delapan pagi dan selesai-selesai jam empat sore. "Yah, capek juga sih kalau udah nyampe rumah, tapi '
Setiap hari Kamis, OSIS SA punya kegiatan khusus yang dinamakan Kamis Pagi. "Ini tuh acara bersama anak-anak kelas satu dan dua. Kelas tiga cuma pas semester satu aja. Acaranya macem-macem, dari mulai pentas seni, olah raga bersama sampe bakti sosial. Hari ini kita ada presentasi dari EF tentang homestay di luar negeri," ujar Irsyad, sang Ketua OSIS. Kegiatan seperti ini juga dilakukan kalau ada hari-hari bersejarah seperti Isra Mikraj atau pas Tahun Baru Islam.
Basket atau sepak bola adalah ekskul yang nggak aneh buat Belia. Di SA ini, ada ekskul aneh, yaitu Filmmaker. Anak-anak yang tertarik dunia perfilman bisa gabung di ekskul ini. Sesuai dengan namanya, kegiatan dari ekskul ini ya, bikin film atau video klip pendek. Dengan tutor dari mahasiswa ITB, mereka pun sudah pernah menghasilkan satu film pendek durasi 10 menit. "Kita difasilitasi sama yayasan sih, tempatnya di Salman ITB," kata Irsyad yang juga penggerak ekskul ini. Prestasinya, boleh juga. Mereka pernah jadi nominator di Festival Film Independen
Salah satu program belajar mereka yang juga nggak ada di sekolah lain adalah Pembekalan dan Pengembaraan. Sesuai dengan namanya, isi dari kegiatan ini nggak jauh-jauh dari alam. Mulai dari hiking, panjat tebing, raveling, sampai arung jeram. Mereka pun dilatih oleh outbound trainer yang sudah piawai. (tisha/belia)***
Selasa, 14 Oktober 2008
ter...




Dosa terbesar adalah Ketakutan
Rekreasi terbaik adalah Bekerja
Musibah terbesar adalah Keputusasaan
Keberanian terbesar adalah Kesabaran
Guru terbaik adalah Pengalaman
Misteri terbesar adalah Kematian
Kehormatan terbesar adalah Kesetiaan
Karunia terbesar adalah Anak yang Soleh
Sumbangan terbesar adalah Partisipasi
Modal terbesar adalah Kemandirian
PENGALAMAN TERBAIK ADALAH jadi GURU
Senin, 13 Oktober 2008
SURAT DARI TOMO ( angk,1 SMP SAF ) untuk PAk ukir


gimana kabarnya pak Ukir sekeluarga di bandung? mudah-mudahan sehat wal afiat,
kabar tomo di jogja baik, maaf ni pak baru bisa kasih kabar.
oh iya gimana juga kabar bu Evie dan guru-guru salman yang lain? begitu pun kondisi di sltp salman sekarang? apakah masih seperti yang pak Ukir cerita waktu itu?
yah kalau pun kondisinya seperti itu, insyaAllah jika masih ada orang-orang seperti pak Ukir dan guru lain yang "punya visi" saya tidak khawatir. Pak, saya dari sini hanya bisa berdo'a smoga Alloh memberikan kesabaran dan solusi setiap permasalahan yang kita hadapi.
Memang hidup manusia itu kan tidak terlepas dari permasalahan. Menurut saya esensi hidup manusia itu rangkaian dari satu masalah ke masalah lain, itulah Kehidupan. Manusia itu kan hanya aktor di dalam film tragedi yang tiada akhir, hingga maut menjemput, dan Alloh adalah sutradaranya. So ?? kita manfaatkan momentum hidup ini dengan ikhtiar dan prestasi.
Betul kan Mr Sukirman Wintoro? (saya nggak akan lupa nama lengkap bapak he..he..)
Bahkan singkatan nama bapak yang ini ni:
su = baik
kir = berpikir
man = manusia
>> sukirman = manusia yang selalu berpikiran baik (betul nggak? haaaa....haaa)
Pak saya bangga pernah mancicipi sekolah di sltp saf, saya pun bangga dengan kurikulum akademiknya, saya pun bangga dengan metode, penyampaian materi dan KBM disana, tapi satu hal yang membuat kebanggan itu selalu terkesan dalam diri saya yaitu guru-gurunya,
kalian tidak sekedar guru seperti pada umumnya, kalian tidak hanya mengajar tapi mendidik, membina, memahami bahkan seringkali menjadi tempat sharing oleh kami para murid yang rewel dan cengeng ini. Mungkin satu hal yang membuat kalian tetap kokoh dan sabar ialah keyakinan kalian bahwa nanti kelak anak-anak yang rewel dan cengeng ini akan menjadi seorang pemimpin, pemimpin bagi siapapun : umat, negara, masyarakat, keluarga dan pemimpin bagi dirinya sendiri.
Pak masih ingat nggak waktu acara perpisahan saya dan teman seangkatan yang lain, waktu itu kami dikasih pisau yg ada lambang saf-nya? sebuah pisau, pisau yang mempunyai nilai filosofi yang tinggi bagi saya, saat penyerahan Pak Robi bilang ini sebagai lambang kedewasaan kami. By the way, dengan berlalunya waktu, ketika permasalahan berat bertubi-tubi menghantam diri saya, saya sering termenung di tengah heningnya malam (tatkala ibu dan adik sudah terlelap), saya berpikir tentang hakikat hidup ini, hakikat manusia, hakikat Allah, benarkah Allah itu ada, kenapa Allah menciptakan manusia, kenapa setiap orang diberi kondisi berbeda.
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering muncul dalam benak saya? banyak jawaban teoretis ttg hal itu, tapi bukan itu yang saya kehendaki, dan akhirnya saya temui jawaban itu dengan menapaki kehidupan yang penuh jalan menikungnya ini, mungkin jawaban setiap orang akan berbeda. Semakin berat beban hidup seseorang maka akan membuat orang itu semakin arif dan bijak dalam memaknai hidup. Kayak pisau yang sering diasah lalu dipakai, diasah lagi ,dipakai lagi, begitu seterusnya.
Kalau dicermati, hidup kita di dunia ini kan hanya 3 hari; hari kemarin, hari ini, dan hari esok.
Hari kemarin biarlah berlalu dengan segala kenangan, masalah, tangis, sedih, duka, dan keluh kesahnya. Kita tidak boleh terseret kembali ke masa lalu yang membuat langkah kedepan kita
tertatih-tatih atau mungkin mandeg.
Hari ini adalah hari dimana kita hidup sesungguhnya, hari disaat saya sedang mengirim e-mail ini, hari disaat pak Ukir membacanya, di hari inilah kerja kita akan terlaksana, di hari ini pula manusia akan menunjukkan prestasi dengan segenap peluh di tubuhnya, di hari ini pulalah manusia menunjukkan eksistensinya.
Sedangkan hari esok adalah hari dimana kita menggantungkan harapan hidup, rencana kerja, program dan hal-hal yang kita evaluasi dgn segala perbaikannya agar kita tidak merugi.
Sebuah semangat akan memperbaharui hidup kita.
maaf pak kalau kebanyakan cerita, ini hanya berbagi apa yg saya miliki saja, inget nggak dulu pak Ukir & bu Evie sering kasih nasihat, berulang-ulang lagi sampai hapal (terutama bu Evie, hi..hii. itukan fakta).
Pak melalui e-mail ini saya ingin tahu gimana sekolahnya adik di mifkho? dan bagaimana kelanjutan dari pembicaraan kita malam itu? terus terang saya masih risau dan memikirkannya.
Kalau kuliah saya baik, dalam waktu dekat ini sedang mempersiapkan ujian semester dan responsi praktikum. Do'akan ya pak
Sekian saja dulu , saya tunggu balasannya. Salam buat bu Evie dan guru-guru lain.
Juga bu Ardini, hileud, dan si kecil.
wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh