DOA MINTA JODOH
Ya Tuhan, kalau dia memang jodohku,
dekatkanlah...
Tapi kalau bukan jodohku,
Jodohkanlah....
Jika dia tidak berjodoh denganku,
maka jadikanlah kami jodoh...
Kalau dia bukan jodohku, jangan sampai dia dapet jodoh yang lain,
selain aku.....
Kalau dia tidak bisa di jodohkan denganku,
jangan sampai dia dapet jodoh yang lain,
biarinkan dia tidak berjodoh sama seperti diriku...
Dan saat dia telah tidak memiliki jodoh,
jodohkanlah kami kembali...
Kalau dia jodoh orang lain,
putuskanlah! Jodohkanlah dengan ku....
Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain,
biar orang itu ketemu jodoh dengan yang lain dan
kemudian Jodohkan kembali dia dengan ku ...
"Amin...". --
JAM DINDING SURGA
Ada serombongan manusia yang sedang menunggu masuk di pintu sorga.
Mereka dipanggil masuk satu persatu oleh pejabat malaikat yang bertugas di sana.
Di dinding belakang tergantung puluhan jam dinding sebagaimana layaknya yang terlihat di bandara udara saja. Tetapi ada perbedaannya dengan jam yang ada di dunia ini. Kalau jam di dunia menunjukkan posisi waktu yang berbeda-beda untuk berbagai kota tujuan, jam dinding di sorga juga berbeda kecepatan putarannya.
Salah seorang yang agak bingung bertanya kepada malaikat di sana mengapa hal itu terjadi.
"Oh itu, jam yang tergantung di sana menunjukkan tingkat kejujuran pejabat pemerintah yang ada di dunia sewaktu Anda hidup."
Sang malaikat menjelaskan, "Semakin jujur pemerintahan negara Anda, jam negara Anda disini semakin lambat. Sebaliknya semakin korup pejabat pemerintah negara Anda, semakin cepat pula jalannya."
"Coba lihat," kata seorang yang sedang antri kepada yang lainnya, "jam Philipina berputar kencang. Berarti memang benar Marcos banyak korupsi tuh."
"Itu lagi, itu lagi," seru yang lainnya, "Jam Kongo, negaranya Mobutu Seseseko berputar tidak kalah cepat dari jam Philipina."
Mereka semua terlihat menikmati pengetahuan baru itu. Tapi mereka mencari-cari, dimana gerangan jam Indonesia. Salah seorang dari mereka memberanikan diri menanyakan kepada malaikat tadi.
"Oh, jam Indonesia ..... Kami taruh dibelakang dapur. Sangat cocok dijadikan kipas angin." jawab sang malaikat
Asean Games
Berikut wawancara singkat dengan Atlet(dari salah satu negara yang belum mendapat satu medali pun, baik itu perunggu,perak, atau emas).
Wawancara ini dilakukan pada hari pertama SEA GAMES oleh wartawan yang sudah anda kenal, yaitu Si WartO-wan dari Harian SALONPAS.
WartO-wan : Kenapa negara anda belum mendapat satu medali pun?
Atlet : Sebenarnya sih waktu berangkat... atlet dari negara kami sudah bertekad untuk mendapat medali. Tetapi setelah sampai disini, saya lihat yang menang kok! cuma dikasih Boneka, Monyet lagi!!.. Makanya atlet dari negara kami jadi tidak bersemangat lagi untuk menang...
[A4 = Ada-ada aja alasannya]
Jumat, 14 Desember 2007
heureuy ....
Diposting oleh KEGIATAN TERAKHIR di 11.09 0 komentar
SELF ESTEEM
MILIKI HARGA DIRI
Apalah artinya punya rumah lapang kalau hati sempit!? Apalah artinya penampilan yang indah tapi berhati busuk!? Apalah gunanya harta banyak tapi hati selalu merasa miskin!? Apalah mamfaatnya segala ada tapi hati selalu nelangsa!? Apalah artinya makanan enak dan mahal kalau hati sedang dongkol, memang segala-galanya sangat tergantung kepada hati kita sendiri.
Syang seribu sayang kita amat sibuk memperindah rumah, tubuh, penampilan, tapi tidak pernah sibuk memperindaj qalbu. Kita sibuk memperkaya harta tapi jarang memperkaya hati, maka tidak usah heran kalau hidup ini hanya perpindahan dari derita ke sengsara, dari gelisah ke nestapa, dari resah ke musibah, seperti tiada berujung walaupun sudah mendatangi tempat manapun, memiliki apapun, memakan segala apapun.
Padahal Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ketahuilah bahwa dalam tubuh ini ada segumpal daging yang kalau baik maka akan baiklah sekujur tubuhnya, begitupun kalau buruk maka akan buruklah seluruh sikapnya, itulah yang dinamakan qalbu" (HR. Bukhari Muslim).
Nah, saudaraku sekalian, adalah mimpi di siang bolong, kalau kita ingin merasakan hidup bahagia yang asli tanpa kita mengetahui bagaimana caranya hidup dengan memelihara qalbu kita ini. Dijamin seratus persen tidak akan pernah merasakan kebahagiaan maupun kemuliaan tanpa kesungguhan menata hati ini.
Salah satu biang busuknya hati kita ini adalah kalau sudah tertipu dalam mencari harta. Seakan hidup hanya akan terhormat dan terjamin dengan banyak uang, sehingga tidak peduli lagi halal haramnya. Bagi yang tidak punya uang pun tidak kalah salahnya, ada sebagian dari kita yang sering cari jalan pintas, ingin untung besar dengan cara enteng, sehingga selain tidak berharta juga tidak punya harga diri.
Justru sering kita saksikan orang jadi hina dan sengsara oleh limpahan harta dan kedudukannya sendiri yang tentu karena diperolehnya dengan cara yang tidak benar.
Sepatutnya kalau harta kita tidak banyak maka perkayalah batin kita sehingga tetap terhormat, tidak menjadi peminta-minta, atau benalu bagi yang lain (lihatlah para koruptor, tukang disuap yang malang, sesungguhnya harta mereka sudah melimpah tapi disiksa dan dihinakan oleh Allah dengan kemiskinan di hatinya sehingga terus saja meminta-minta, menghisap sana sini bahkan kepada rakyat kecil sekalipun dengan menggadaikan harga dirinya, perbuatan ini sungguh hina dan patut kita kasihani).
Orang yang rizkinya masih pas-pasan bisa jadi lebih mulia dan terhormat kalau dapat menjaga harga dirinya. Maka, marilah sekuat tenaga jangan sampai kita menghinakan diri sebagai peminta-minta, apalagi memeras keringat orang dengan cara yang tidak halal, sungguh aib. Percayalah rizki dari Allah sangat melimpah, tidak akan tertukar, lihat kerbau saja yang tidak sekolah rizkinya tetap tercukupi, apalagi diri kita manusia yang diberi akal dan iman, niscaya kita akan bertemu dengan rizki dalam keadaan terhormat.
Marilah saudaraku kita singsingkan lengan lebih serius, kita simbahkan keringat kerja keras kita di jalan yang halal, didampingi dengan ibadah dan do'a kita yang sungguh-sungguh, jangan risaukan cemoohan orang tentang harta atau rumah kita yang sederhana dan tidak berharga yang penting kita bisa mewariskan yang termahal bagi keluarga, anak-anak, dan lingkungan kita yaitu hidup dengan memiliki harga diri, tidak pernah mau hidup menjadi beban dan benalu bagi orang lain.***
Diposting oleh KEGIATAN TERAKHIR di 09.49 0 komentar
Kamis, 13 Desember 2007
KEBERSIHAN
INDAHNYA LINGKUNGAN BERSIH
Ada pengalaman menarik, disebuah desa nun jauh di pedalaman, ada seorang janda tua yang sangat dihormati dan juga disegani. Padahal tak memiliki jabatan apapun. Tidak jelita, tak berharta, malah rumahnya pun sederhana, terbuat dari bilik bambu, panggung, dan dapurnya pun berlantai tanah. Lalu apa gerangan yang membuat sang nenek dihormati dan dicintai masyarakat sekitarnya ? Tenyata nenek ini memiliki kebiasaan istimewa, beliau amat menghargai kebersihan sehingga rumah bilik bambunya yang sederhana itu tampak amat asri dan indah, nyaman bagi siapapun yang melihatnya, tertata sangat rapih dan serasi. Begitupun dapurnya, bersih teratur dan bahkan kamar mandinya pun sangat-sangat bersih. Padahal tak ada satu keramik pun yang terpasang disana. Semuanya serba model kampung. Yang membedakan adalah nenek ini begitu rajin membersihkannya dan hal ini membuat rumahnya tampak sehat, indah, dan menyenangkan. Ternyata untuk hidup terhormat, indah, dan menyenangkan tak indentik dengan kemewahan dan barang yang berharga, justru kesederhanaan namun dengan kebersihanlah yang akan mengangkat martabat seseorang.
Cobalah pikirkan bagaimana perasaan kita bila melihat wajah yang cantik namun disudut mata dan di bawah hidungnya (maaf) ada kotorannya? Giginya yang rapih tapi ternyata kotor kekuning-kuningan karena jarang dibersihkan? Bagaimana pula melihat baju yang mahal tapi kotor, kusut, dan tak rapih? Lalu, bagaimana pula penilaian saudaraku tentang rumah megah tapi tak terawat, kotor bau, rumputnya tak terurus, kamar mandi mewahnya bau dan licin serta sudah menguning? Niscaya pudarlah segala keindahan dengan kekotoran.
Memang kotor itu jelek, kotor itu tak nyaman, kotor itu biang penyakit, kotor itu merusak keindahan. Dan yang pasti kotor tidak boleh lagi menjadi bagian dari hidup kita. Ayo, sahabatku sekalian, jangan dulu sibuk membeli yang mahal atau yang bagus. Lebih baik kita bersihkan saja yang ada, kita rapihkan, lalu bagi-bagi tugas niscaya kita akan kaget betapa rumah kita, kampung kita, mesjid kita jauh lebih indah dan menyenangkan, dan jangan heran pula kalu nanti nama baik kampung kita akan jauh lebih bergengsi lebih terhormat karena memang salah satu ciri hidup terhormat sangat menghargai kebersihan
Memang tak ada kota yang bersih sebelum warganya senang kepada kebersihan, sebelum rumah warganya bersih. Dan sebenarnya kita dapat memulainya saat ini juga, insya Allah.
Dan ketahuilah bahwa tikus, ular , babi, lalat, atau juga belatung senangnya hidup ditempat kotor!
Selamat berbahagia bagi siapapun yang rumahnya terasa lebih bersih, rapih, biar saja barang yangada sederhana dan murah yang penting rapih bersih dan barokah!
Bila membutuhkan bukti lain, ada kisah darma wisata orang Singapura. Mereka terdiri dari para pelajar dan mahasiswa yang berkeliling ke universitas-universitas dan tempat wisata di negara kita. Suatu saat mereka berkunjung ke sebuah kampus, lalu mereka terbengong-bengong melihat para mahasiswa kita yang mendampingi mereka memakan kacang tanah dan dengan seenaknya membuang sampah dimana saja. Mereka hampir tak percaya bagaimana mungkin seorang intelek mengotori sendiri kampusnya? Anda mungkin ingin tahu bagaimana cara mereka memakan kacang tanah, ternyata kulit kacang tersebut mereka kumpulkan di sakunya masing-massing. Nampaknya, mereka sangat tidak terbiasa untuk mengotori tempat manapun yang mereka kunjungi!
Nampaknya, daripada kita mengotori hati dengan menyalahkan orang lain lebih baik mulai sekarang bertekadlah untuk tidak menyusahkan orang lain atau mempermalukan kota sendiri. Jangan buang sampah sembarangan, kalau kita belum sanggup meemungut sampah dan membersihkan, setidaknya jangan ada sampah yang kita tebarkan tidak pada tempatnya. Rumus sederhananya "kalau tak bisa membantu jangan menyusahkan."
Siapkanlah selalu kantung keresek plastik kecil disaku kita, dan tak pernah terjadi lagi sampah kita buang sembarangan. Tak masalah saku kita kotor sedikit dari pada berbuat dzalim mengotori kota kesaayangan kita ini.
Dan kita pun harus mulai menumbuhkan keberanian untuk mengingatkan siapapun agar tidak mengotori lingkungan di sekitar kita dimanapun. Tentu saja dengan cara yang paling sopan, misalnya dengan mengatakan sambil tersenyum ramah "Pak, maaf ya… lain kali tolong sampahnya disimpan pada tempatnya ya…," sambil kita pungut dan kita simpan pada tempat sampah yang tersedia
Insya Allah kalau niatnya tulus akan menjadi amal sedekah kita. Siapatahu beliau akan tersentuh lalu sadar dan membiasakan kebaikan ini selain pada dirinya sendiri juga pada keluarga dan lingkungannya sehingga menularlah kebiasaan mulia ini. Amin! JURNAL mQ
Diposting oleh KEGIATAN TERAKHIR di 07.49 0 komentar
Senin, 10 Desember 2007
Embun Tausyiah
Falsafah Lima Jari
Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut jari telunjuk Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf [ingatkah anda waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling jari kelingking].
Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan [menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll. Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua ? Falsafah ini sederhana namun sangat berarti. Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi, saling menolong, saling membantu, saling mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh seperti yang terjadi di negara kita saat ini. Sudahkah kasih sayang saya bertambah hari ini bagi anda ?
Diposting oleh KEGIATAN TERAKHIR di 09.06 0 komentar