A L U M N I S A F

MEDIA KOMUNIKASI PARA ALUMNI
TK - SD - SMP - SMA SALMAN AL FARISI
GURU - SISWA - KARYAWAN - ORANG TUA

Minggu, 05 April 2009

ALUMNI BERDUKA

TELAH MENINGGAL DUNIA KARENA KECELAKAAN LALULINTAS ZAHIRUDDIN RAZI ALUMNI SMP SALMAN ( ANGKATAN 8 - GEROBAK ) PADA TANGGAL 31 MARET 2009.
SEMOGA AMAL IBADAHNYA DITERIMA ALLAH DAN DIAMPUNI SEMUA DOSA2NYA
DAN KEPADA YG DITINGGALKAN SEMOGA TETAP SABAR DAN TABAH AMIIN
ALLAHUMMAGHFIRLAHU WARHAMU WA'AFIHI AW'FUANHU...
SEGENAP ALUMNI SAF TURUT BELA SUNGKAWA






Selasa, 10 Februari 2009

angkatan 6 smp saf
















Senin, 02 Februari 2009

Selasa, 27 Januari 2009

intermezo

Kemajuan Indonesia di bidang komunikasi

Tiga negara, yaitu Amerika, Inggris, dan Indonesia berlomba-lomba menentukan siapa diantara mereka yang lebih dulu menggunakan teknologi
canggih dengan meneliti keadaan tanah negaranya masing-masing untuk melihat siapa yang terhebat di masa yang lalu.
Disepakati penelitian dimulai dari Amerika trus Inggris & terakhir Indonesia.
Di Amerika, stl penggalian sudah mencapai 1000 meter maka ditemukan kabel tembaga, maka Team Amerika dengan banggannya menyimpulkan
bahwa 1500 tahun yang lalu telah dibangun jalur telepon dengan memakai tembaga di Amerika.
Di Inggris, setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 1000 m tidak ditemukan kabel tembaga, tetapi setelah mencapai kedalaman 1500 m ditemukan serpihan kaca maka Team Inggris tersebut dengan bangganya menyimpulkan bahwa 2500 tahun yang lalu telah dibangun jalur komunikasi dengan memakai Fiber Optik di Inggris
Dan terakhir di Indonesia, setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 500 m dan 1000 m sampai seterusnya tidak ditemukan apa-apa, lalu dgn sangat bangganya, maka Team Indonesia menyimpulkan bahwa 5000 tahun yang lalu komunikasi di sini telah menggunakan wireles.

Wanita bersaudara kembar

Dua orang pemuda sedang berbincang mengenai peruntungan mereka dalam mencari teman wanita. Pemuda yang satu berkata bahwa kini ia berpacaran dengan seorang wanita yang mempunyai saudara kembar.
"Kembar?" tanya temannya terkagum-kagum.
"Lalu bagaimana kau membedakan keduanya?"
"Gampang saja. Abangnya mempunyai kumis."



Tuhan dan Polisi

Seorang bocah yang sangat ingin melanjutkan sekolah,tetapi orang
tuanya tidak mempunyai uang untuk membiayai sekolahnya.Lagipula ibunya yang sedang
sakit membutuhkan biaya untuk membeli obat.

Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada Tuhan :

Kepada Yth
Tuhan
di Surga

Tuhan yang baik, saya mau melanjutkan sekolah, tapi orang tua saya tidak
punya uang.
Ibu saya juga sedang sakit, mau beli obat.Tuhan saya butuh uang Rp 20.000
utk beli obat
ibu, Rp 20.000 untuk membayar uang sekolah, Rp 10.000 untuk membayar
uang seragam, dan uang buku Rp 10.000. Jadi semuanya Rp 60.000

Terima kasih Tuhan, saya tunggu kiriman uangnya.
Dari : Rio.


Rio pun pergi ke kantor pos untuk mengirim suratnya. Membaca tujuan surat
tersebut, petugas kantor pos merasa iba melihat Rio, sehingga tidak
tega mengembalikan suratnya.

Bingung mau di kemanain surat itu, akhirnya petugas pos itu
menyerahkannya ke kantor polisi terdekat.Membaca isi surat itu, Komandan polisi merasa iba dan
tergerak hatinya utk menceritakan hal tsb kepada anak buahnya. Walhasil, para polisi pun
mengumpulkan dana utk di berikan ke Rio, tetapi dana yang terkumpul hanya Rp 55.000,-

Sang Komandan pun memasukan uang yang terkumpul ke dalam amplop, menuliskan
keterangan : " Dari Tuhan di Surga " dan menyerahkan ke anak buahnya
utk di kembalikan ke Rio. Menerima uang tsb, Rio merasa sangat senang permintaannya
terkabul, walaupun yang di terima hanya Rp 55.000,-. Rio pun bergegas
mengambil kertas dan pensil, dan mulai menulis surat lagi :
"TUHAN LAIN KALI KALO MAU KIRIM UANG, JANGAN LEWAT POLISI,
KARENA KALO LEWAT POLISI DI POTONG RP 5.000,-"

Kamis, 22 Januari 2009

Pelajaran Berharga








kamal kiki dan reuni angkatan ke-1 smp saf ( sif lach.. ) tetap kompak




Pelajaran Berharga Hari Ini

oleh Oktavina Qurrota Ayun (catatan) ( alumni SD SAF, angk.ke-2 )

Jika Tuhan adalah seorang sutradara, maka dunia ini sungguh adalah suatu karya masterpiece-Nya. Saya terkesima pada bagaimana Ia membuat dunia ini berjalan; sungguh indah jika kita mau melihat, menyimak, dan menikmati setiap detail dari setiap cerita.

Hari ini saya mengalami satu pengalaman yang mengguncang hati dan pikiran saya. Terdengar lebay? Haha. Ngga kok, saya ngga melebih-lebihkan. Apa yang saya alami tadi sore bener-bener menyentuh, bikin saya terharu sampai menangis tersedu-sedu. (Yep, saya memang cengeng!)

Jadi sore tadi, saya dan pacar lagi jalan di belakang rumah sakit Boromeus menuju cafe Ngopi Doeloe atas (kalo kamu orang Bandung, pasti tau kalo di Dago ada 2 NgopDoel yang letaknya berdekatan). Hari ini hari yang cukup kelabu bagi si Pacar, karena nilai2 semester lalu udah keluar, dan dia merasa nilainya belum ada peningkatan yang signifikan. Sementara saya sendiri juga merasa hari ini berada pada salah satu low point, tapi saya sedang berusaha habis-habisan untuk menghibur pacar.

Lalu tiba-tiba datang seorang bapak. Pakaiannya sederhana, kemeja hijau tipis dan celana. Ia memakai sendal jepit dan napasnya terengah-engah. Ekspresi wajahnya menampakkan campur aduk emosi antara lelah, kalut, dan sedih menjadi satu. Bapak itu bertanya dengan suara lirih di antara napasnya yang tersengal-sengal, "Dik, tau nggak apotek yang murah, yang mau dihutangi sebentar? Saya tinggal KTP dulu nggak apa-apa, saya baru punya duit setengahnya..."

Saya dan Pacar saling berpandangan. Kami pun mulai menyebut nama-nama apotek terdekat yang terlintas di pikiran. Tapi bapak itu menggeleng, ia bilang ia sudah berkeliling ke apotek-apotek yang kami sebutkan dan mereka semua menolak menolongnya. Akhirnya ia hanya berterima kasih pada kami berdua dan berjalan pergi sambil menyebut nama Allah dan berkata, "Semoga kebaikan Neng dibales Allah ya..."

Saya merasa pagu memandangi punggung pria tua itu, membayangkan ia berkeliling-keliling di hari yang panas hanya dengan sepasang sandal jepit tipis. Di kejauhan, saya lihat ia sepertinya merasa lelah, kemudian duduk di trotoar.

Pacar saya lalu berkata, "Aku mau kasih bapak itu uang deh, sepuluh-dua puluh ribu lah. Semoga bisa meringankan bebannya..."

Akhirnya saya juga setuju kalau kami berdua patungan untuk membantu si Bapak dengan uang seadanya yang kami punya di dompet. Pacar saya berlari menyusul bapak itu dan memberikan uang kami.

Awalnya bapak itu terlihat ragu, tapi akhirnya diterimanya juga uang itu. Ia mencium uang pemberian kami dengan penuh rasa syukur, saya bisa melihat itu di wajahnya. Ekspresi syukur yang benar-benar tulus, seolah-olah kami telah memberinya uang beberapa belas juta. Akhirnya ia bercerita bahwa orang yang sakit itu (aduh, saya lupa, anaknya/cucunya/istrinya) tengah sakit asma, dan sebelumnya, kakinya diamputasi. Sekarang mereka kehabisan obat asma, dan resep yang diterimanya tak bisa ditebusnya, karena uang di kantongnya hanya beberapa puluh ribu saja.

Setelah berulang-ulang mengucap syukur dan terima kasih pada kami berdua, ia pun pergi lagi. Mungkin sedikit bantuan dari kami itu memberi sedikit kekuatan lagi di kakinya untuk kembali berjalan, meneruskan perjuangannya. Mungkin saja.

Yang jelas, melihatnya berlalu seperti itu, banyak hal terpikir di otak saya. Bahwa bantuan yang kami berikan itu terlalu sedikit, bahkan tak mencukupi untuk membeli obatnya. Bahwa andai saja sore ini saya membawa mobil, pasti akan kami antar ia berkeliling hingga obat bisa digenggamnya pulang.

Bahwa di sekeliling kita masih banyak orang yang miskin dan bahkan tak mampu untuk membeli obat, sementara sebagian dari kita terlalu sibuk berfoya-foya. Membelanjakan uangnya untuk hal-hal yang bahkan tak begitu dibutuhkannya.

Bahwa terkadang, kita terlalu banyak mengeluh betapa menderitanya diri kita, betapa banyaknya masalah kita, tanpa kita menyadari bahwa di sekitar kita mungkin saja ada orang yang jauh, jauh, jauh lebih menderita.

Dan masih banyak lagi perasaan yang berkecamuk di pikiran, yang masih terbawa hingga saya pulang dan menulis posting ini.

Waw. Betapa hebatnya cara Tuhan menyampaikan pada saya pelajaran berharga ini.

Walau menyesal, andai saja saya memilih untuk membawa mobil hari ini, mungkin kami tidak akan bertemu dengan beliau. Lalu kami tak punya kesempatan untuk menolongnya...

Andai saya tidak kesal sama waiter NgopDoel bawah, dan memutuskan untuk pindah ke Ngopdoel atas, mungkin saya tidak akan bertemu dengan beliau. Dan saya akan tetap mengutuk hari ini sebagai suatu hari yang ultra-menyebalkan.

Andai saya tidak bertindak impulsif di tengah jalan: belok ke warung bakso malang di belakang Boromeus, mungkin kami akan sampai di NgopDoel atas lebih cepat dan tidak akan sempat bertemu beliau. Lalu kami akan melewatkan suatu pelajaran yang begitu berharga hari ini. Pelajaran yang membuat saya terharu dan terpana, betapa indah cara Tuhan menjalankan dunia ini...

thank vin...

Selasa, 20 Januari 2009

israel biadab






Setelah Dibunuh, Teroris Israel itu Membiarkan Anjing Memakannya,Bagikanoleh
Fanny Fahmiati (catatan)

"Ya Allah, aku tidak pernah melihat pemandangan yang mengerikan seperti ini,” jerit Kayed Abu Aukal. Doktor emergency itu tak percaya dan tak tahu lagi kata-kata apalagi yang bisa diungkapkan untuk menggambarkan kekejian Israel. Dia tak percaya, dirinya sendiri telah melihat beberapa hari sekembalinya untuk melihat Jenazah balita Shahd. Tubuh anak kecil perempuan yang berumur 4 tahun itu terkoyak-koyak dimakan anjing-anjing Israel.

Shahd tewas dan telah menjadi syuhada cilik ketika peluru kendali Israel ditembakkan ke belakang rumahnya di Kamp Pengungsian Jabaliya sebelah Utara Jalur Gaza. Saat itu, gadis cilik yang lucu tersebut tengah bermain.

Orangtua Shahd mencoba menyelamatkan putri kesayangannya yang telah bersimbah darah itu. Ketika ia mencoba mengambil jasad Shahd, pasukan teroris Israel menghujaninya dengan tembakan dari kejauhan.
Selama lima hari berkutnya jasad gadis balita itu telah terkoyak-koyak dirobek anjing yang dilepaskan oleh tentara Israel. “Anjing-anjing itu tidak menyisakan satu bagian pun dari tubuh anak kecil itu,” kata Abu Aukal.

“Kami telah melihat pemandangan yang menyayat hati selama 18 hari ini. Kami telah mengambil jasad anak-anak yang tubuhnya robek atau terbakar, tetapi belum pernah kami melihat hal seperti ini,” katanya lagi.

Melihat jenazah adik perempuannya yang masih balita menjadi santapan anjing-anjing tentara Israel, saudara laki-laki Shahd bernama Matar dan sepupunya bernama Muhammad, nekad mendekati jenazah Shahd. Keduanya pun dihujani peluru Israel sebelum keduanya dapat mencapai tubuh Shahd. Matar dan Muhammad pun menjadi syuhada, menambah daftar warga palestina yang syahid yang hingga hari ini telah mencapai 1.001 orang syahid sejak pembantaian 27 Desember lalu.

Sengaja

Omran Zayda, seorang tetangga Shahd, mengatakan, orang Israel mengetahui apa yang mereka lakukan itu. “Mereka memburu keluarga Shahd dan mencegahnya untuk sampai ke tubuh Shahd, dan mereka tahu bahwa anjing-anjing itu akan memakannya,” kata Zayda.

“Mereka tidak hanya membunuh anak-anak kami, mereka sengaja melakukannya dengan cara yang paling kejam dan biadab,” Zayda mengatakan kata-katanya, bahkan kamera, tidak dapat menggambarkan pemandangan yang mengerikan itu.

“Kalian tidak akan pernah membayangkan apa yang telah dilakukan oleh anjing-anjing itu terhadap tubuh Shahd yang tak berdosa itu,” katanya sambil terisak-isak tak tahan mencucurkan air matanya.

Sejumlah warga palestina mengungkapkan, apa yang menimpa Shahd bukanlah yang pertama. Banyak warga mereka mengalami hal yang sama dengan Shahd. Di Jabaliya, saat keluarga Abd Rabbu sedang memakamkan tiga anggota keluarganya yang telah syahid, pasukan biadab Israel menembaki mereka, kata saksi mata.

Orang-orang pun berlarian mencari perlindungan dari tembakan brutal itu. Tentara-tentara Israel kemudian melepaskan anjing-anjingnya ke arah jenazah anggota keluarga Abdu Rabbu yang belum sempat dimakamkan itu. “Apa yang terjadi kemudian sangat mengerikan dan tidak bisa dibayangkan,” kata Saad Abd Rabu, pamanya.

“Anak-anak kami tewas di depan mata kami dan kami dicegah untuk memakamkannya. Orang-orang Israel hanya melepaskan anjing-anjing mereka ke arah jenazah itu, bahkan seakan-akan mereka tidak cukup dengan kekejaman yang telah mereka lakukan itu,” jeritnya.

Biadab

Benar-benar biadab apa yang telah dilakukan oleh teroris Israel itu. Di tengah-tengah diamnya para tentara-tentara negeri-negeri Muslim, dengan leluasa penjajah Israel melakukan kebiadabannya. Bahkan kekejian di atas benar-benar biadab. Hingga hari ini para penguasa negeri-negeri Muslim masih diam bahkan bersekongkol dengan membiarkan pembantaan terus terjadi.

Media dunia yang dikuasai Israel, menggiring opini seolah-olah tindakan Israel itu wajar. Padahal, lihatlah betap kekejaman mereka lebih dari serangan teroris yang tak beradab. Bohong, jika teroris Israel itu hanya memburu Hamas. Yang terjadi adalah tindakan brutal dan biadab terhadap warga sipil yang kebanyakan mereka anak-anak kecil dan perempuan. Tak puas hanya membunuh warga Gaza, teroris Israel itu juga melepaskan anjing-anjingnya untuk memakan jenazah syuhada Gaza. Biadab!

Sampai kapan kebiadaban Israel ini terhenti? Lalu di manakah para pelindung anak-anak Palestina? Dimanakah tentara-tentara Muslim yang akan menyelamatkan anak-anak Gaza itu? Di manakah tentara-tetara negeri Islam yang akan menyelamatkan ayah dan ibu mereka? Di manakah Amir umat ini?

Sungguh hanya orang yang biadab saja, yang membiarkan Israel membantai Gaza. Lalu mereka menyibukkan diri dengan perundingan sementara mereka memiliki pasukan dan perlengkapan perang. Mereka enggan untuk menyelamatkan Gaza dengan mengerahkan pasukan yang akan menghancurkan penjajah Israel itu! Nasionalisme dan cengkraman PBB telah membuat mereka diam.

Benar, hanya Khilafah saja yang akan menjaga dan melindungi kehormatan kaum Muslim. Tidak seperti hari ini, ketika Khilafah tidak ada, negeri-negeri kaum Muslim telah disekat oleh batas semu nasionalisme. Sementara para penguasanya enggan untuk

Sabtu, 17 Januari 2009

kakak, aa, abiem, sandi, ulung





Kamis, 15 Januari 2009

SAF SCOUT





















Jaman-Jaman itu..
By Naila Fithria
Teknik Informatika ITB


Di rumah.. sendirian.. hujan ga berenti-berenti..tiba-tiba jadi inget kemaren pas acara Alifbata (ALam IF BAck To nAture), terus jadi inget juga pas jaman smp.. hmm...

Yah, cerita dulu deh acara Alifbata tuh ngapain.. Jadi Alifbata itu adalah acara himpunan yang baru diadain pertama kali di tahun ini.. Dengan target peserta 100 orang, ternyata yang ikutan jadinya 20 orang. Tapi, walau dikit yang ikutan, tetep rame kok, malah lebih asik, acara foto-foto nya bisa lebih lama dsb..

Gw yang harusnya ikutan tahlilan 100 hari meninggalnya pakde gw, malah mutusin buat ikutan acara ini dengan alasan yang tidak akan gw sebut disini. Tapi, gw seneng baget ma keputusan gw, soalnya kapan lagi bisa camping bareng anak-anak IF yang notabene autis n kerjaannya depan laptop mulu, bareng-bareng..

Kalo review buat acara Alifbata nya bisa dibaca disini ma disini.

Kebanyakan di acara itu, ketahuan banget kalo temen-temen gw banyak yang belum pernah camping, apalagi nyentuh tenda. Tapi.. Guess what!! Gw udah pernah dunk, cukup sering malah! Malah dulu gw ampe bela-belain beli sleeping bag (yang sekarang entah ada dimana), buat ikutan camping..

Jaman gw sering ikutan camping, pastinya bukan pas gw kuliah dan bukan pula pas gw sma (yeah..right.. masa' gw camping di asrama??), yak gw seringnya pas gw smp. Bahkan, acara camping ini udah dibikin per tahun dan wajib bagi semua murid..

Buat anak kelas 1, harus ikutan acara pembekalan. Kalo udah kelas 2, harus ikutan acara pengembaraan. Dan terakhir, kalo udah kelas 3, ditutup dengan acara prospek.. Di luar itu, juga ada acara ekspedisi, dimana yang ikutan cuma segelintir siswa yang terpilih (beuhh..) Di sekolah gw juga gak ada pramuka, tapi adanya SAF Scout (Salman Al Farisi Scout), so gw g pernah maek baju-baju cokelat yang buat pramuka itu.

Dulu gw gak ikut acara pembekalan pas angkatan gw, tapi ikutnya pas angkatan bawah gw. Jadi pas pembekalan itu, yang ngurus tenda, tempat, dll adalah gurunya. Tapi yang ngurus acaranya yaitu panitia dari kelas 2. Salah satu acaranya adalah jurit malam. Tujuannya sih buat melatih kekompakan, tapi yaaa... tetep-tetep serem gitu. Pembekalan ini biasanya diadain di argapuri.

Pas pengembaraan, gw campingnya di daerah citatah, padalarang. Daerah camping gw di sebelah kanannya ada tebing (gunung kapur) yang tinggi banget dan sebelah kiri ada bukit. Cantik banget tempatnya, subhanallah pokoknya. Apalagi waktu itu sempet ada pelangi antara kedua tempat itu, bener-bener.. ckckckc deh.. Indah banget..

Gw inget, buat acara ini masing-masing kelompok disuruh bawa kompor parafin, yang kecil dan bahan bakarnya lilin gitu. Tapi, gw malah beli kompor gas kecil buat kelompok gw, yang tabung gas nya kayak botol itu. Yahh.. lumayan sih bisa kepake ampe sekarang..

Acaranya pas pengembaraan ini, tracking ke Gua Pawon, yang ada di bukit di sebelah kiri daerah camping, gua ini adalah habitat kelelawar. Pas kita dateng, baunya.. uhhh.. bau banget.. bau tai nya kelelawar. Tapi lama-lama juga kebiasa ama baunya.. Eh, ternyata di dalam guanya ada karang-karang laut.

Dulu.. Katanya bandung itu adalah laut, nah gua pawon ini masih termasuk daerah laut tersebut. Setelah kini bandung sudah menjadi dataran tinggi, masih ketinggalan deh karang-karangnya disana..

Selain ke gua pawon, besoknya juga kita ke manjat tebing yang ada di sebelah kanan daerah camping.. Disini kita naek ke atas tebingnya, lewat dalam tebingnya dulu sampe akhirnya ntar manjat ke puncak. (Pastinya sih ada orang dari pecinta alamnya, kalo ga mana bisa anak smp manjet-manjet tebing sendirian). Terus pas udah sampe puncat, rapling deh ke bawah. Wah, pokonya seru banget, berkesan banget!! Sempet takut pas manjatnya, mana kira-kira tebingnya itu 100 m dari tanah.. Pemandangannya juga bagus banget dari atas..Keren..

Tahun ketiga, setelah UAS, ditutup dengan acara prospek. Prospek ini acaranya kayak KKL gitu. Kita seangkatan pergi ke suatu daerah selama seminggu, tinggal di rumah penduduknya, sekalian bantu-bantu disono.

Pas angkatan gw, perginya ke daerah Sumedang. Disana kita dibagi per kelompok, dan tiap kelompok tinggal di satu rumah, kebetulan gw tinggalnya di rumah Pak RT deh, jadinya yang paling bagus rumahnya. Disana pertama kalinya gw nyuci baju sendiri, ngurus diri sendiri..

Kita disana selain numpang tidur ma jalan-jalan, juga bikin acara buat penduduknya, ada lomba-lomba, bakti sosial, dan juga pengobatan gratis. (Waktu itu, nyokap gw yang ngurus pengobatan gratisnya. Dia bawa dokter ma perawat sekompi kesono buat ngadain pengobatan gratisnya).

Di akhir acara prospek ini, ditutup dengan arung jeram. Waaa..pokonya seruuuuu!!
Sebenernya, pas kelas 3 gw pernah ditawarin ikutan ekspedisi, yang cuma anak-anak yang nilai ma attitudenya oke yang boleh ikutan. Ekspedisinya waktu itu ke kamojang, di kamojang ini ada sumber uap air dari tanah, yang memuncrat ke atas (semacam geyser gitu), kayaknya sih anak IF apalgi yang homi-homi bakal seneng banget kesini, hehehe.. Sayangnya wakti itu gw malah nolak, uhhh.. nyesel jadinya sekarang.. Pengalaman kayak gitu kan padahal bakal jarang banget didapat.

Sayang banget juga waktu itu belum ada digital camera, kalau enggak, apsti foto-fotonya udah berjuta-juta.. Huhhh..

Tapi gw rasa selama 20 tahun gw hidup ini, pengalaman yang paling berkesan, paling banyak gw dapetin pas smp. Banyak acara alamnya, terus juga banyak kenangan-kenangan manis yang bisa diinget. Gw jadi kangen, pengen smp lagi.

Buat semua pengalaman seru ini, gw acungin jempol buat smp gw SLTP Salman Al Farisi. Makasih banget buat guru-gurunya yang udah bikin acara, mantep-mantep kayak gini. Yaaa.. walau sekarang gw udah gak pernah jenguk kesono, tapi tetep gw inget kok dalam hati, semuanya, kenangannya.. (Jadi melankolis gini)

Ahhh.. pengen camping lagi.. Tahun depan Alifbata nya moga-moga ke laut deh. Pengen ke laut juga soalnya.. Kalo gak ke kamojang deh, nebus ekspedisi yang waktu itu gak gw ikutin.. Hehehehe..

Komentar :
sedih terharu dan bangga bacanya, semoga smp salman masih seperti dulu saat kita masih di sana , Naila maaf komentar fotonya enggak lengkap, naila ga kesebut… kalo mau nulis lagi ttg salman kontak lagi yach ( admin )

Rabu, 14 Januari 2009

fauzia, nadya, sd saf 2001
















Dalam foto ini: Sandi Taufik, Dimas Ikhsan, Annisa Rahayu R (koleksi foto), Febi Rajasa, Fida Farhana (koleksi foto), GamaL Ardli, Luthfi Marzuqi Setyaman, Iqbal Ariefandi, Ifad Ardin, Dwi Ajeng Pramesti (koleksi foto), Andhika Sarasono (koleksi foto), Yoriz Feraldy Farhad Zein, Adnan Lubis, Zudith Muhammad Iqbal, Wendhyarta Pradana, Amanda Sastri, Fendy Yuseva (koleksi foto), Tri Mulya Fitriasari, Rakhmat Kurnia Sunarja, Priza Anggara

Senin, 12 Januari 2009

dari facebook



Jumat, 09 Januari 2009

angkatan ke - 2 saf










Kamis, 08 Januari 2009

PALESTINA menangis



Sabtu, 03 Januari 2009

soccer