A L U M N I S A F

MEDIA KOMUNIKASI PARA ALUMNI
TK - SD - SMP - SMA SALMAN AL FARISI
GURU - SISWA - KARYAWAN - ORANG TUA

Jumat, 21 November 2008

investasi Rp 86.400 sehari

dari keebo corp.
Bayangkan ada sebuah bank yang memberi anda pinjaman uang sejumlah Rp 86,400,- setiap paginya, semua uang itu harus anda gunakan . Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang anda gunakan selama sehari. Coba tebak apa yang anda lakukan ? tentu saja menghabiskan semua uang itu.
Setiap dari kita memiliki bank semacam itu , bernama WAKTU. Setiap pagi ia akan memberi anda 86.400 detik. Pada malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak anda gunakan untuk tujuan baik . Karena ia tidak memberikan sisa waktunya pada anda ,ia juga tidak memberikan waktu tambahan. Setiap hari ia kan membuka satu rekening baru untuk anda . setiap malam ia kan menghapuskan yang tersisa. Jika anda tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpa anda , anda tidak bisa menariknya kembali, juga anda tidak bisa meminta ”uang muka ” untuk keesokan harinya . anda harus hidup di dalam simpanan hari ini, maka dari itu investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan anda .

JAM TERUS BERDETAK GUNAKAN WAKTU SEBAIK-BAIKNYA
Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN ,tanyakan pada murid yang tinggal kelas
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN ,tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU ,tanyakan pada editor majalah mingguan
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM ,tanyakan pada kekasih yang menunggu
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT ,tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK ,tanyakan pada orang yang baru terhindar dari kecelakaan
Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK ,tanyakan pada peraih medali perak olimpiade

Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling besar adalah prasangka dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati ( caleb charles colton )

Kamis, 20 November 2008

KARTUN MENGHINA ISLAM

Blog "Lapotuak" Memuat Kartun yang Menghinakan Nabi Muhammad
Nov 18, '08 7:11 PMfor everyone
Pagi-pagi membaca Solopos, ada sebuah judul berita yang membuat geram (Blog pelecehan Nabi beredar, umat Islam resah). Setelah membuka blog Lapo Tuak Batak(lapotuak.wordpress.com) yang memang benar memuat kartun yang sangat menghina Nabi Muhammad SAW.
Blog Lapo Tuak Batak sejak posting pertama 5 Desember 2007 memuat tulisan yang sangat tendensius dan menghina Islam. Sudah dapat diduga pemilik blog ini sangat membenci Islam dan merasa puas bila melecehkan dan merendahkan Islam. Salah satu ciri orang yang kalah, gagal, minder, rendah diri dan putus asa adalah mencari-cari kesalahan orang lain dan melecehkan orang lain. Seolah-olah dirinya adalah yang paling benar dan musuhnya terkalahkan bila dilecehkan.
Pemilik blok LapoTuak Batak bisa dikenakan UU Teknologi Informasi bila tertangkap. Tugas pihak berwenang untuk memburu pemilik blog tersebut dan menindak sesuai hukum perundangan yang berlaku. Selain hukum Allah pasti akan mengadzabnya di dunia dan akherat.
Bahan: Solopos
Tags: , ,

Rabu, 19 November 2008

" SMA SALMAN AL FARISI "

Pesantren dan SMA Miftahul Khoir Pembelajaran dengan Sistem Terpadu
By Republika Contributor Senin, 14 Juli 2008 pukul
Semua siswa harus mempertanggungjawabkan karya ilmiah yang dibuatnya pada guru dalam sidang.Di Indonesia, tidak banyak sekolah menengah atas (SMA) yang mengarahkan siswanya untuk bisa menjadi peneliti dan berjiwa wirausaha. SMA Pesantren Miftahul Khoir yang terletak di Jalan Tubagus Ismail 8 No 60 Bandung ini, salah satu di antara yang tak banyak itu.Untuk melatih siswanya menjadi peneliti dan enterpreneur, SMA yang berdiri sejak 2002 itu mengajarkan semua materi secara terpadu. Materi apa pun yang diajarkan di Miftahul Khoir, selalu dipadukan dengan pemahaman keislaman. Semua siswa, bisa lebih bersyukur dan mengenal semua ciptaan Allah.Pada awal semester I, pesantren dan SMA yang berdiri di tanah seluas 2.096 meter itu selalu dilaksanakan program pesantren science untuk semua siswa dari kelas I sampai 3. Sedangkan pada semester 2, Miftahul Khoir mengadakan nature research. Pada program itu, siswa lebih diperkenalkan pada alam dan membangun sikap kritis.''Dengan pembelajaran sistem terpadu, biasanya satu topik kami gunakan untuk beberapa bahasan. Misalnya topik air, bisa digunakan untuk pelajaran IPA sampai Bahasa Indonesia,'' ujar Kepala Sekolah SMA Miftahul Khoir, Iwan Hermawan kepada Republika, Senin (2/6).Iwan mengatakan, Miftahul Khoir awalnya hanya sebuah pesantren untuk mahasiswa yang berdiri pada 1992. Namun, karena SMA Salman Al Farisi mengalami perubahan struktur yayasan, maka SMA-nya dipindahkan ke Miftahul Khoir. Hingga saat ini, SMA Mifathul Khoir, sudah meluluskan enam angkatan.Alumni SMA Miftahul Khoir, kata dia, banyak yang sudah diterima di perguruan tinggi negeri dan terkenal. Pada umumnya, siswa yang masuk ke Mifathul Khoir memperoleh informasi dari alumni. Karena, ikatan alumni di SMA Miftahul Khoir cukup kuat. Namun, sekarang justru banyak orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya ke Miftahul Khoir untuk memperbaiki ahlak mereka. ''Anak yang bermasalah di sekolah lain, banyak yang dipindahkan kesini agar bisa berperilaku baik,'' katanya.Menurut Iwan, pendidikan ahlak memang sangat ditekankan di Miftahul Khoir. Karena, untuk menciptakan siswa berkualitas yang terpenting adalah menumbuhkan mentalitas yang baik. Siswa, tidak hanya diajarkan untuk mencapai target nilai yang bagus. Lebih penting lagi, mengajarkan mereka agar memiliki ahlak yang baik.''Untuk membentuk ahlak siswa, interaksi antara siswa dan guru sangat dipererat,'' ujarnya. Oleh karena itu, sambung dia, guru Miftahul Khoir mengajar siswa dalam kelas kecil.Jumlah siswa, setiap kelasnya hanya 15 orang. Untuk kelas satu, kata dia, hanya 15 orang jadi jumlah satu angkatannya ada 45 orang. Jam pelajaran di SMA Miftahul Khoir, dimulai dari pukul 07.00-15.30 WIB. Siswa pria yang berasal dari luar kota, kata dia, tinggal di asrama yang telah disediakan. Jadi, malam harinya mereka bisa belajar di pesantren.''Hampir 70 persen siswa di sini berasal dari luar Kota Bandung, jadi banyak yang menginap di asrama. Sekarang, asrama hanya untuk siswa pria tapi kemungkinan besar tahun depan murid perempuan pun bisa tinggal di asrama,'' katanya.Siswa dari luar Kota Bandung, kata dia, berasal dari Jakarta, Riau-Pekan Baru, Palembang, Papua dan Aceh. Begitu juga, kata dia, mahasiswa yang belajar di pesantren pada umumnya berasal dari luar Kota Bandung jadi cukup banyak siswa yang tinggal di asrama. Di SMA Miftahul Khoir, siswa tidak diajarkan kitab kuning tapi setiap malam, siswa yang tinggal di asrama bisa belajar kitab kuning itu.Ketika ditanya mengenai kurikulum yang digunakan, Iwan mengatakan, pesantren membuat kurikulum sendiri. Karena, setiap pelajaran harus terpadu dengan pelajaran yang lain. Bahkan, di SMA Miftahul Khoir antara IPA dan IPS tidak dibedakan. Semua siswa, sampai kelas tiga memperoleh pelajaran IPA dan IPS.''Kalau ke Diknas, kita mendaftarkan semua siswa jurusan IPA. Padahal, pelajaran IPS pun kita ajarkan sampai kelas 3,'' ujarnya. Proses pembelajaran yang diterapkan di Miftahul Khoir, kata Iwan, berbeda dengan SMA lain. Karena, siswa tidak harus belajar di ruang kelas. Kalau sudah bosan belajar di ruangan, siswa bisa meminta belajar dilakukan di taman sekolah. Study lapanga, kata dia, lebih banyak diberikan agar siswa bisa meneliti berbagai hal yang ingin diketahuinya.Semua siswa, kata dia, selama seminggu akan melakukan pembelajaran di alam. Misalnya, pergi ke pantai Cipatujah, Pantai Rancabuaya dan Situ Patenggang. Sedangkan untuk daerah di Jabar yang sudah menjadi obyek study, misalnya Cianjur, Cirebon, Tasikmalaya dan sebagainya.Di tempat itu, kata dia, siswa akan meneliti banyak hal dari potensi alam sampai perekonomian masyarakatnya. Hasilnya, harus dibuat dalam bentuk karya ilmiah dan dipresentasikan ke guru. Selain itu, mereka bisa belajar potensi apa yang berprospek untuk dijadikan sebagai lahan usaha. ''Semua siswa harus mempertanggungjawabkan karya ilmiah yang dibuatnya pada guru dalam sidang. Jadi, bentuknya seperti sidang skripsi mereka harus mempertahankan argumen,'' katanya.(kie )

Selasa, 18 November 2008

GURU HARUS MENELITI

FOTO SALMAN TAHUN 1995
( yang masih tertinggal 5 orang lagi dari 25 guru )
pak jedi, bu rahmi, bu andam, bu heni, bu aji, bu ardini, pak tasmin, pak ukir, bu inda, bu hayati, bu saftiah, pak kusmana, bu farah, bu nurhayati
REUNI GURU SALMAN ( dari blog batikmania )



By Asep Kusnawan ( guru Salman Al Farisi )
PARADIGMA penelitian bagi guru tampaknya masih belum menjadi tradisi. Perkuliahan akhir mensyaratkan penelitian sebagai akhir dari proses pembelajaran. Dengan demikian target akhirnya adalah selesainya pendidikan formal. Pendidikan berakhir seiring dengan berakhirnya pula masa studi. Diharapkan pola ini menjadi landasan bagi penelitian selanjutnya, namun budaya ini tidak berlanjut di kelas. Sedikit guru yang bereksperimen di kelas untuk meningkatkan kualitas mengajarnya.Perbedaan penelitian yang dikembangkan oleh para pendidik di negara maju adalah pada konsep satisfaction. Peneliti profesional di negara maju melandasi penelitiannya didasarkan pada upaya pencarian fakta untuk meningkatkan kinerja serta ujungnya adalah tercapainya nilai kepuasan atau satisfaction dalam melakukan penelitian serta hasil yang diharapkan. Penelitian di banyak negara berkembang termasuk kita, lebih banyak diembel-embeli karena keterbatasan waktu, kesempatan, dan yang paling dominan adalah keterbatasan financial dan proyek. Boleh dikatakan jika target kepuasan atau satisfaction bukanlah tujuan. Alasan lain adalah kesibukan.Salah satu tujuan pengembangan sumber daya manusia, terutama tenaga pendidik, yaitu guru adalah pengembangan kualitas guru yang memadai. Inti dari Undang-undang No. 14 tentang Guru dan Dosen adalah peningkatan mutu pendidikan di Tanah Air. Fokusnya adalah bahwa kualitas guru diyakini menjadi indikator kinerja sekolah yang efektif dan unggul.Era profesionalisme guru ditandai pemaknaan guru sebagai profesi yang menuntut keahlian dan prasyarat terpenuhinya seseorang diberi label profesional. Profesional menuntut kerja keras dan upaya maksimal mengembangkan potensi diri. Aspek penting yang harus dimiliki seorang pendidik, di antaranya aspek profesionalisme yang diindikasikan dengan persyaratan formal dan legal kependidikan. Kompetensi personal menuntut integritas sebagai teladan bagi anak didik. Kompetensi sosial menekankan pentingnya seorang pendidik berinteraksi dengan semua stake holders komponen sekolah. Kompetensi terakhir adalah kompetensi akademik. Potensi akademik mensyaratkan kemampuan guru yang maksimal dan terus diupayakan berkembang sesuai bidang yang digelutinya.Aspek akademik menjadi penting di era profesionalisme saat ini bertalian peran dan fungsi seorang guru sebagai seorang perencana, pelaksana, dan bahkan pengembang kurikulum. Puncak dari semua ini adalah guru sebagai seorang peneliti dalam rangka mengembangkan pola pembelajaran sebagai bagian dari refleksi diri. Pengembangan diri melalui penelitian ini yang dikenal dengan proses penelitian tindakan kelas (PTK) atau class research action (Practical Action Research: Richard, 1998).Pertanyaan mendasar, untuk siapa sebenarnya penelitian tindakan kelas (PTK) tersebut? Guru yang tidak pernah mau mengembangkan diri melalui penelitian diyakini akan terjebak rutinitas dan kualitas pengajaran tahun ke tahun tak ada perubahan bahkan akan mengalami titik jenuh yang akan sangat berbahaya jika kejenuhan akhirnya mematikan kreativitas dan pola pembelajaran dianggap sebagai sesuatu yang berjalan apa adanya seperti business as usual. Ironisnya ketika permasalahan menumpuk secara akademik, berupa nilai siswa yang jeblok dan sebagainya, yang menjadi kambing hitam sering pada kemampuan siswa yang dianggap jelek. Atau labeling pada beberapa siswa menjadi kata kunci menjawab permasalahan yang ada. Data dan instrumen penilaian dari hasil analisis yang dibuat tidak dilaksanakan melalui proses PTK tersebut.Keseharian proses pembelajaran yang dijalankan guru seharusnya menyimpan banyak catatan. Sekaligus peluang mengadakan PTK ini. Secara sederhana, PTK berarti upaya guru untuk meningkatkan kinerja dengan melihat prestasi siswa yang tidak diharapkan untuk dicari solusinya dengan saksama, terukur, dan berdasarkan data. PTK, berbeda dengan penelitian di perguruan tinggi tentunya. Data empiris dan skala kelas yang relatif kecil akan memungkinkan penelitian ini dilakukan. Kemampuan guru mana pun seharusnya bisa melakukan hal ini dengan memanfaatkan partner kerja guru untuk secara bersama-sama melakukan PTK. Dengan demikian PTK hakikatnya bukan semata ditujukan bagi sertifikasi, PTK adalah kebutuhan guru dalam rangka meningkatkan kualitas mengajarnya.Alangkah bijak jika kita sebagai guru saat ini mencoba melakukan penelitian ini, terutama berkaitan dengan mata pelajaran yang akan diujiankan. Paradigma ujian nasional yang sering menjadi polemik di akhir proses penilaian terhadap siswa kita coba sikapi dengan upaya peningkatan kinerja melalui penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran tersebut di atas. Evaluasi ujian siswa, sebaiknya juga evaluasi pada cara mengajar guru.Sudahkan sebenarnya kita memberikan penilaian yang adil pada siswa atau akhirnya kita menyerah dengan memberikan nilai apa adanya bahkan dengan cara yang tidak mendidik sekalipun. Wallahu'alam.
(penulis adalah staf pengajar smp islam salman al farisi bandung, litbang yayasan pendidikan salman al farisi, mahasiswa s2 upi bandung) **