A L U M N I S A F

MEDIA KOMUNIKASI PARA ALUMNI
TK - SD - SMP - SMA SALMAN AL FARISI
GURU - SISWA - KARYAWAN - ORANG TUA

Senin, 29 Desember 2008

Indonesia VS Malaysia
Info dari teman … JUST FOR FUN
Indahnya Bahasa Indonesia …
INDONESIA : Anak Tiri
MALAYSIA : Anak Percume (ugh… tega..!)
INDONESIA : Toilet
MALAYSIA : Bilik Termenung (emang seh… tapi apa cuma di toilet..???)
INDONESIA : Kementerian Agama
MALAYSIA : Kementerian Tak Berdosa (ah.. terlalu berharap, jadi pengenktawa ngakak)
INDONESIA : Angkatan Darat
MALAYSIA : Laskar Hentak-Hentak Bumi (ups.. no comment.hahahaha. …)
INDONESIA : Angkatan Udara
MALAYSIA : Laskar Angin-Angin (ups again.. no comment.. hahaha…)
INDONESIA : Pasukan bubar jalan !!!
MALAYSIA : Pasukan cerai berai !!! (ups.. no comment.. again..? hahahaha… )
INDONESIA : Merayap
MALAYSIA : Bersetubuh dengan bumi (ih…. gak ada kata lain apa… )
INDONESIA : rumah sakit bersalin
MALAYSIA : hospital korban lelaki (he.. he… padahal ada yang suka sama suka tuh)
INDONESIA : telepon selular
MALAYSIA : talipon bimbit (uh gaptek.. kmana aja lo)
INDONESIA : Pasukan terjung payung
MALAYSIA : Aska begayut (hayahhhh… . :P)
INDONESIA : belok kiri, belok kanan
MALAYSIA : pusing kiri, pusing kanan (pernah denger nih..)
INDONESIA : Departemen Pertanian
MALAYSIA : Departemen Cucuk Tanam(masih bisa diterima)
INDONESIA : 6.30 = jam setengah tujuh
MALAYSIA : 6.30 = jam enam setengah (cuma beda pengungkapan aja)
INDONESIA : gratis ngobrol 30menit
MALAYSIA : percuma berbual 30minit (dimana2 membual itu percuma)
INDONESIA : tidak bisa
MALAYSIA : tak boleh (atur aja deh)
INDONESIA : WC
MALAYSIA : tandas (masih gak ngerti…@*% ^$&@%)
INDONESIA : Satpam
MALAYSIA : Penunggu Maling (pemikiran yg sempit)
INDONESIA : Aduk
MALAYSIA : Kacau (hiyaaaaaaa. .. gak nyambung)
INDONESIA : Di aduk hingga merata
MALAYSIA : kacaukan tuk datar (tuh khan gw bilang juga apa…)
INDONESIA : 7 putaran
MALAYSIA : 7 pusingan (sebaiknya minum obat deh)
INDONESIA : Imut-imut
MALAYSIA : Comel benar(nih lain.. kalo di indo bawel men…! )
INDONESIA : pejabat negara
MALAYSIA : kaki tangan negara (bener nih…. walau jadinya kasar)
INDONESIA :bertengkar
MALAYSIA : bertumbuk (ah gak tau deh….)
INDONESIA : pemerkosaan
MALAYSIA : perogolan (mungkin maksudnye perogohan.. heu.. heu…. )
INDONESIA : Pencopet
MALAYSIA : Penyeluk Saku (hiyaaaaaah. . gak dimana mana)
INDONESIA : joystick
MALAYSIA : batang senang (ugh… bisa salah arti bgt neh… vulgar)
INDONESIA : Ti dur siang
MALAYSIA : Petang telentang (ampun dah…)
INDONESIA : ONANI
MALAYSIA : Tarik - Dorong Kelamin (kalau ini berdasarkan pengalaman dan observasi)
INDONESIA : Air Hangat
MALAYSIA : Air Suam(bingung)
INDONESIA : Terasi
MALAYSIA : Belacan (kyaknya kita juga pake nih)
INDONESIA : Pengacara
MALAYSIA : Penguam (malay.. malay)
INDONESIA : Sepatu
MALAYSIA : Kasut (smile…)
INDONESIA : Ban
MALAYSIA : Tayar (diambil dari cara baca tulisan Tyre dalam english) (euw….)
INDONESIA : remote (remot)
MALAYSIA : kawalan jauh (ah… dasar)
INDONESIA : kulkas
MALAYSIA : peti sejuk (ya.. ya…. ya…)
INDONESIA : chatting
MALAYSIA : bilik berbual (emang seh…. tempat membual)
INDONESIA : rusak
MALAYSIA : tak sihat (gak selalu)
INDONESIA : keliling kota
MALAYSIA : pusing pusing ke bandar (wah bisa ke gep tuh ma polis.. BD men.. BD…)
INDONESIA : Tank
MALAYSIA : Kereta kebal (hiyaaaaaa.. … picik bgt seh)
INDONESIA : Kedatangan
MALAYSIA : ketibaan (emang tapi bukan ketiban khan)
INDONESIA : bersenang-senang
MALAYSIA : berseronok (gak jelas)
INDONESIA : bioskop
MALAYSIA : panggung wayang (jauh ah)
INDONESIA : rumah sakit jiwa
MALAYSIA : gubuk gila (kyaknya gubuknya gak gila)
INDONESIA : dokter ahli jiwa
MALAYSIA : Dokter gila (wah ini yg gila pasien apa dokternya ya)
INDONESIA : narkoba
MALAYSIA : dadah (bye…bye.. .)
INDONESIA : pintu darurat
MALAYSIA : Pintu kecemasan (sebaiknya tetap tenang)
INDONESIA : hantu Pocong
MALAYSIA : hantu Bungkus (ha…???? jadi gak serem ya)
Hehehe tenang-tenang, Jus Por Pun kq. Komentar, sanggahan dan tambahan perbendaharaan kata diterima kq.
BERSYUKURLAH, KITA BERBAHASA INDONESIA … .

Senin, 22 Desember 2008

fiena


mutbun, 7, 3, NHI, labschool,tarbak

Sabtu, 20 Desember 2008

angkatan 5





Jumat, 19 Desember 2008

Guru Di-PHK, Kemana Harus Mengadu?

LEMAHNYA PERLINDUNGAN GURU DI INDONESIA

Penulis: Oleh: Subardi (Staf Pusat Studi Melayu [PSM] dan dosen STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik)
para penekun profesi guru saat ini tidak begitu memperhatikan hak dan kewajiban sebagai penyandang profesi guru. Salah satu indikasinya, baik guru maupun penyelenggara pendidikan seringkali lalai membuat semacam kontrak kerja yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dengan demikian, ketika terjadi perselisihan semestinya kontrak kerja itulah yang menjadi jalan bagi penyelesaiannya

Awal September lalu, telah terjadi peristiwa pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap Hermanto Wijaya (52), guru honorer Bahasa Mandarin SMA Harapan Sungailiat oleh pihak yayasan (Bangka Pos,10/10) dan kembali diberitakan ketika korban melapor ke Dinas Pendidikan dan berencana melanjutkan laporannya ke Dinas Tenaga Kerja (Bangka Pos,23/10 dan 1/11).

Patut disayangkan, peristiwa ini tidak mendapat perhatian luas dari rekan sejawatnya, baik guru maupun dosen yang berstatus pegawai negeri maupun swasta. Hal ini nampak dari minimnya tanggapan dan komentar atas pemberitaan tersebut. Padahal terdapat beberapa pertimbangan yang patut menjadi alasan bahwa peristiwa ini layak mendapat perhatian luas.

Pertama, sejak tahun 2005, telah ada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (UUGD) yang menyatakan bahwa guru merupakan profesi yang secara hukum -tanpa membedakan status kepegawaiannya, guru harus diperlakukan secara profesional pula. Padahal tidak banyak profesi yang mendapat perhatian istimewa dengan memiliki undang-undang tersendiri seperti halnya profesi guru.

Kedua, korban kali ini adalah Staf Khusus Gubernur Bidang Bahasa dan Pariwisata. Ini menandakan jika yang bersangkutan ‘bukan orang biasa’. Jika Hermanto Wijaya saja kurang mendapat perhatian, bagaimana jika suatu saat terjadi pada guru dari kalangan ‘biasa?. Ketiga, bulan Oktober di mana bulan pemberitaan peristiwa ini— merupakan bulan penting bagi penyandang profesi guru. Tepatnya tanggal 5 Oktober secara internasional diperingati sebagai World Teacher’s Day. Bulan ini mestinya para guru lebih sensitif terhadap profresi yang digelutinya.

Refleksi

Di balik kurangnya perhatian terhadap kasus tersebut, dapat dianggap bahwa peristiwa semacam ini sudah dianggap biasa saja. Singkat kata, sudah menjadi resiko yang harus ditanggung para penyandang profesi guru diperlakukan semaunya. Selain itu, belum tumbuh sikap profesional para penyandang predikat guru dan dosen bahwa yang sedang mereka geluti adalah sebuah profesi. Sebuah profesi selayaknya hanya bisa ditekuni oleh orang-orang yang memenuhi persyaratan tertentu saja.

Asumsi di atas didasari pada kenyataan yang sering muncul di masyarakat bahwa profesi guru sering dianggap hanya pekerjaan alternatif bagi orang terdidik, ketika pekerjaan lain tidak diperoleh. Hal ini dimungkinkan ketika akses menjadi guru sangat mudah, cukup bermodal asal mau. Akibatnya, para penekun profesi guru saat ini tidak begitu memperhatikan hak dan kewajiban sebagai penyandang profesi guru.

Salah satu indikasinya, baik guru maupun penyelenggara pendidikan seringkali lalai membuat semacam kontrak kerja yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dengan demikian, ketika terjadi perselisihan semestinya kontrak kerja itulah yang menjadi jalan bagi penyelesaiannya. Tugas guru seringkali dipahami tidak lebih sebagai penanggung jawab di sekolah, terutama di kelas. Akibat lebih jauh lagi, lahir rasa ketidak-berdayaan dan ketidak-percayaan diri para penyandang profesi guru sehingga merasa rela diperlakukan sememan-mena. Padahal, seperti dikemukakan Meister (Suparlan, 2005), “Profesional is prodominantly an attitude, not a set of competences”.

Artinya, profesionalisme sama sekali bukan hanya masalah kompetensi melainkan juga masalah sikap, yakni sikap guru, yang mau dan mampu menjadi profesional. Jika sikap profesional sudah tidak dimiliki apa yang mesti diharapkan pada guru untuk meningkatkan mutu pendidikan.

PHK Guru dan UUGD

Kasus-kasus lain seperti yang menimpa Hermanto Wijaya sudah sering terjadi. Misalnya, kasus Sukirman Wintoro (37), salah seorang guru SMP Salman Alfarisi, Bandung (Pikiran Rakyat, 27/11/06) yang di PHK dan kemudian harus memperjuangkan nasibnya ke Disnaker dan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) meski kemudian setelah melalui jalan panjang tidak membuahkan hasil yang memuaskan.

Diyono Suwito, guru Bahasa Inggris SMAN 3 Ponorogo dipaksa untuk melepaskan profesi sebagai guru dan dialih-tugaskan menjadi penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB) di Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, dan diturunkan pangkatnya satu tingkat dari golongan IIIC menjadi IIIB, setelah melaporkan Bupati Ponorogo ke Polwil Madiun dalam kasus dugaan penyimpangan pendaftaran CPNS 2006 (Harian Surya, 16/4/07).

Pengalaman Kak Wes, seorang pendongeng di Yogyakarta, ketika membangun kerjasama dengan salah satu MI swasta di Kecamatan Triharjo, Bantul dalam bentuk pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran yang lebih kontekstual. Program ini mendapat sambutan positif dari orangtua siswa. Tapi kemudian program ini harus dihentikan, karena Kepala Sekolahnya diancam oleh Pengawas akan dipindahtugaskan jika tidak mau menghentikan program tersebut (Darmaningtyas, 2005).

Pertanyaan berikutnya, kemana guru harus mengadu dan mengapa UUGD membisu? Secara prinsip terdapat aspek penting yang diatur dalam UUGD, yakni perlindungan dan sanksi. Berkaitan dengan aspek tersebut, pada Pasal 39 disebutkan bahwa “pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, satuan pendidikan, dan/atau organisasi profesi wajib memberikan perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan tugas” (Ayat 1); dan “perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi, serta perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja” (Ayat 2).

Tidak hanya itu, Departemen Pendidikan Nasional bahkan telah membentuk Direktorat Profesi Pendidikan yang menangani bidang Penghargaan dan Perlindungan guru. Di samping itu, Diknas telah menandatangani Kontrak Kerja dengan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum PGRI di 33 provinsi (Kompas, 20 Juni 2007).

Berkaitan dengan perlindungan profesi guru artinya membahas aspek organisasi profesi guru, dan perlindungan serta sanksi. Pada aspek perlindungan dan sanksi, tidak ada pasal dalam UUGD yang menegaskan sanksi bagi yang tidak melaksanakannya. Sehingga dalam implementasi UUGD tidak lebih dari ‘macan kertas’. Begitu juga ketika harapan perlindungan guru digantungkan pada Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Faktanya guru tidak diakui sebagai pekerja (buruh) sehingga banyak sekali kekosongan, ketidaksesuaian dan pertentangan jika guru berharap padanya (Wahyuandari, 2006). Sedangkan pada aspek organisasi profesi guru yang berkaitan langsung dengan aspek perlindungan, di dalam UUGD, aspek organisasi profesi tidak disebutkan secara jelas apa dan bagaimana organisasi profesi itu dan kapan ia mesti dibentuk, sekalipun di lapangan menunjukkan banyak sekali organisasi yang mengaku organisasi profesi guru. Padahal jika mengacu undang-undang profesi advokat jelas sekali batas waktu pembentukannya.

Namun demikian bukan berarti UUGD tidak dapat dijadikan pegangan. Sebab seperti dikemukakan Nawawi dan Martini (1994) serta Az. Nasution, (1995), bahwa sebuah produk hukum, termasuk UUGD, akan dipatuhi atau tidak akan bergantung pada dua faktor, yakni: kekuasaan dan kekuatan hukum. Menurut faktor kekuasaan hukum, ketaatan timbul bukan karena sanksi, tetapi disebabkan anggota masyarakat merasa norma-norma tersebut dapat menciptakan ketertiban, keadilan, dan kedamaian.

Sedangkan faktor kekuatan hukum ketaatan terjadi dikarenakan adanya badan atau orang yang memiliki kewenangan mengawasi pelaksanaannya dan menjatuhkan sanksi bilamana anggota masyarakat tidak mematuhinya. Paling tidak, faktor kekuasaan hukum di atas cukup dijadikan sebagai pegangan bagi penyandang profesi pendidik untuk membangun sistem perlindungan diri.

Mencermati kondisi tersebut, tidak ada pilihan lain bagi guru selain harus bersatu membangun sistem profesionalisme sendiri melalui self regulation dengan membentuk organisasi profesi yang dapat mengayomi kepentingan guru melalui penegakan kode etik profesi. Sebagai sebuah profesi, sistem profesionalisme akan lebih bayak ditentukan oleh organisasi profesi itu sendiri. (*)
indeks Opini lain | kembali-ke: bangkapos.com

kurikulum nasional

KURIKULUM INDONESIA
By goeroe oekir

Raja hutan beserta para pembantunya bermaksud membuat sekolah untuk semua binatang kecil ( anak-anak mereka ) yang ada di suatu hutan , dalam rapat para pimpinan hutan mereka memutuskan untuk mewajibkan semua anak-anak mereka untuk mengikuti pelajaran memanjat, berlari, terbang, berenang, menggali dan melompat . mereka meutuskan agar semua murid wajib mengikuti kurikulum yang sama tersebut.

Kita tentu tahu karakter rusa yang ahli berlari, nah suatu saat sang rusa hampir tenggelam saat mengikuti kelas (mata pelajaran) berenang. Dan pengalaman mengikuti kelas berenang sangat membuat batinnya terguncang, dia merasa seperti tidak punya potensi lagi. Lama-kelamaan, karena sibuk mengurusi pelajaran berenang, dan harus mengikuti pelajaran tambahan berenang, si rusa pun tidak lagi dapat berlari secepat sebelumnya. Karena dia sudah mulai jarang melatih keahlian alaminya.

Kita juga tentu tahu karakter burung elang. Yang sangat pandai terbang. Namun, ketika mengikuti kelas menggali, si elang tidak mampu menjalani tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Dan akhirnya, ia juga harus mengikuti les tambahan menggali. Les itu banyak menyita waktunya, sehingga ia melupakan cara terbang yang sebelumnya sangat dikuasainya.

Demikian pula dengan dengan kancil , binatang yang terkenal pintar dan cerdik dia tidak bisa mengembangkan kemampuan dasarnya sebagai kancil yang pintar dan cerdik karena sibuk mengikuti les privat berenang, menggali dan terbang, sampai kapanpun kancil tidak akan dapat berenang, tetapi pengelola pendidikan hutan tersebut tidak peduli dan di akhir pelajaran sekolah mereka akan di uji dengan ujian yang sama yaitu tentang memanjat, berlari, terbang, berenang, menggali dan melompat.
Bisa dibayangkan standar kenaikan kelas di hutan tersebut seperti apa ? Tidak akan lulus jika nilai memanjat, berenang, melompat, menggali tidak mencapai nilai 5,25

Demikianlah kesulitan demi kesulitan melanda juga binatang-binatang lain, seperti bebek, burung pipit, ular dll. Para binatang kecil itu tidak mempunyai kesempatan lagi untuk berprestasi dalam bidang keahliannnya mereka masing-masing.
Ini lantaran mereka dipaksa melakukan hal-hal yang tidak menghargai sifat-sifat asli mereka. "

Begitulah sekolah kita hari ini, persis seperti sekolah dunia binatang. Anak-anak dipaksa untuk mengikuti semua mata pelajaran yang bahkan tidak disukai mereka dan malah melupakan kemampuan alamiah mereka di bidang lain. Seperti misalnya, anak yang cerdas dalam berbahasa inggris, tapi tidak cerdas dalam matematika akan mengurangi kemampuan bahasa inggrisnya, karena harus mengikuti les tambahan matematika setiap hari, sehingga tidak mempunyai waktu untuk mengasah kemampuannya dalam berbahasa inggris. Alhasil, anak tersebut tetap tidak cerdas dalam matematika, juga tidak terampil dalam berbahasa inggris.

Apakah kita mau anak-anak kita tidak mempunyai keterampilan sama sekali? Atau apakah kita mau, demi bidang yang satu, anak kita menjadi hilang potensinya di bidang yang lain? Tentu jawabnya tidak. Dan saya harap semua orang tua sepakat juga menjawab tidak.

Secara faktual sangat jarang orang yang mempunyai kemampuan yang sempurna yaitu mereka menguasai semua bidang (Olahraga ( berenang, berlari, permainanan bola dsb ) , matematika ( aljabar, geometri, aritmetika dsb ) , kesenian ( bermain alat musik, menyanyi dsb ), IPA, IPS, Agama,dan lain sebagainya .


Sekolah hari ini tidak mampu mengakomodir kebutuhan siswa. Bahkan bisa-bisa membunuh potensi siswa yang beragam dengan kurikulum yang sama rata. Padahal kita tahu bahwa setiap anak mempunyai bakat dan minat alamiah yang berbeda-beda. Kelemahan lain pendidikan kita saat ini adalah bahwa penilaian/evaluasi dilakukan dengan angka-angka yang tertera di raport. Akan mudah terlihat mana anak cerdas dan anak yang tidak cerdas. Padahal, anak yang pintar berdasarkan nilai raport bisa jadi memang benar-benar cerdas. Tapi harus diingat mungkin ia cerdas dalam bidang akademik. Anak lain yang nilai rapornya rendah jangan langsung dianggap bodoh. Bisa jadi ia kurang berminat di bidang eksakta, mungkin berminat di bidang lainnya seperti seni dan sastra ataupun olah raga. Nah disinilah peranan sekolah sangat dibutuhkan, yaitu melihat potensi siswa dan mengembangkannya menjadi potensi yang teraktualisaikan. Sekolah harus menjadi akselerator untuk menyuburtumbuhkan beragam potensi siswa, sehingga dengan demikian siswa mampu mengarungi kehidupan ini dengan bekal ketrampilan hidup yang dimilikinya ditambah dengan arahan dari sekolah. Nah dari sekolah model ini akan lahir manusia-manusia unggul yang semuanya mampu memancarkan potensinya dengan cemerlang. Karena sekali lagi, bukanlah siswa yang bodoh, tapi yang ada hanyalah siswa yang lebih unggul di bidang yang berbeda.

” MENGAJARKAN BERHITUNG PADA ANAK TIDAK LEBIH PENTING DARI MENGAJARKAN APA YANG SEMESTINYA MEREKA HITUNG ”

Inspired dan disadur from tarmiji

Rabu, 17 Desember 2008

INTROSPEKSI

INTROSPEKSI

“Anak-anak, coba tuliskan tiga kelebihanmu, ” kata seorang Guru yang hari itu menjadi pembimbing bagi anak-anak sekolah dasar.
Menit demi menit berlalu namun anak-anak itu seakan masih bingung.
Dengan setengah berakting, sang Guru kemudian bersuara keras : “Ayo, tuliskan! Kalau ngga, kertasmu saya sobek lo.” Anak-anak manis itu seketika menjadi salah tingkah.
Beberapa di antara mereka, memang tampak mulai menulis. Salah satu di antara mereka menulis di atas kertas, “Kadang-kadang nurutin kata ibu. Kadang-kadang bantu ibu. Kadang-kadang nyuapin adik makan.”
Penuh rasa penasaran, sang Guru bertanya kepadanya : “Kenapa tulisnya kadang-kadang? “. Dengan wajah penuh keluguan, sang bocah hanya berkata : “Emang cuma kadang-kadang, Guru.”
Ketika semua anak telah menuliskan kelebihan dirinya, sang Guru kemudian melanjutkan instruksi berikutnya : “Sekarang anak-anak, coba tuliskan tiga kelemahanmu atau hal-hal yang buruk dalam dirimu.”
Seketika ruangan kelas menjadi gaduh. Anak-anak tampak bersemangat. Salah satu dari mereka angkat tangan dan bertanya : “Tiga saja, Guru?”. “Ya, tiga saja!” jawab Guru. Anak tadi langsung menyambung : “Guru, jangankan tiga, sepuluh juga bisa!”.
Apa pelajaran yang bisa kita petik dari cerita sederhana itu? Saya menangkap setidaknya ada beberapa hal penting yang bisa kita pelajari.
Salah satunya, kita sering tidak menyadari apa kelebihan diri kita karena lingkungan dan orang di sekitar kita jauh lebih sering mengkomunikasikan kepada kita kejelekan dan kekurangan kita.
Baru-baru ini, saya dan istri saya menyaksikan di sebuah televisi swasta pertunjukkan seni dari para penyandang cacat. Kami benar-benar terharu. Ada orang buta yang begitu piawai bermain piano atau kecapi. Pria tanpa lengan dan wanita muda yang tuli dapat menari dengan begitu indahnya. “Luar biasa, dia bisa menari dengan penuh penghayatan. Yang membuat saya heran, dia kan tuli tapi kok bisa mengikuti irama lagu dengan sangat tepat?”, kata istri saya terkagum-kagum.
Seorang pria buta yang bernyanyi dengan nada merdu sempat berkata, “Saudaraku, saya memiliki dua mata seperti Anda. Namun yang ada di depan saya hanyalah kegelapan. Ibu saya mengatakan saya bisa bernyanyi, dan ia memberi saya semangat untuk bernyanyi.”
Benarlah apa yang dikatakan Alexander Graham Bell : “Setelah satu pintu tertutup, pintu lainnya terbuka; tetapi kerap kali kita terlalu lama memandangi dan menyesali pintu yang telah tertutup sehingga kita tidak melihat pintu yang telah dibuka untuk kita.”
Fokuskan perhatian pada kelebihan kita dan bukan kelemahan kita. ****
sumber : warnet bandut

Selasa, 16 Desember 2008

alumnisaf


Fahmi Machda ( Machmud-Ida )


Fahmi Machda
Surabaya, 16 Mei 2005
Wawancara dengan Fahmi*

Assalamu?alaikum, Mas Fahmi boleh nanya?
Wa?alaikum Salam Wa Rahmatullah Wa Barokatuh, Boleh?

Setelah lahir di Dunia, Apa yang Anda mau?
18 tahun lalu di Bandung, pengorbanan yang besar telah membuat aku lahir ke dunia. Seorang manusia yang telah ditakdirkan ? mau tidak mau - untuk menjadi kholifah di muka bumi. Entah apa bentuk konkretnya. Yang jelas sekarang saya masih tetap mencari bentuk terbaik untuk menjadi kholifah. ?Sekarang? bukan pada waktu tulisan ini aku tulis, tetapi di waktu saudara membaca.

Bagi saya sendiri, bentuk terbaik adalah yang sekarang saya hadapi. Dengan bentuk itu saya menanamkan pada diri ini, saya bisa beribadah lebih kepada Allah di sini. Memang sih baru -baru saja paham kalau hidup ini adalah ibadah kepada-Nya. Jika kita sudah benar meyakini kalau hidup ini hanya untuk Allah, maka kita akan selalu mencari ridho Allah. Jika kita sudah meyakini suatu bentuk yang Allah ridhoi, maka kita akan bersungguh-sungguh melakukan yang terbaik untuk menyempurnakannya.

Bentuk, apa yang Anda maksud dengan itu?
Saya bisa beri contoh kepada saudara. Pada tanggal ini saya adalah anak laki-laki dari orang tua saya, mahasiswa Planologi ITS, Lulusan Pesantren Assalaam Solo, dan Wartawan ITS Online. Bentuk adalah semuanya yang saya sebut tadi dan segala macam hal yang dihasilkan atau berkaitan dengan bentuk awalnya.

Misalnya, bentuk pertama adalah anak laki-laki dari Orang tua. Alhamdulillah sampai hari ini Ibu dan Bapak saya masih sehat. Kakak dan dua adik saya insya Allah juga masih sehat. Tanggung jawab seorang anak laki-laki kepada orang tuanya yang masih hidup adalah bentuk lain yang berkaitan dengan bentuk yang pertama. Juga menjaga persaudaraan antara kakak dan adik saya juga termasuk bentuk lainnya dari yang pertama.

Kita semua sudah paham bahwa bentuk yang pertama adalah Allah yang menentukan dan sudah tentu Allah juga langsung meridhoi. Salah satu cara menyempurnakannya adalah dengan menjadi anak yang sholeh agar nantinya bisa menjadi amal jariyah bagi kedua orang tua. Untuk bentuk lainnya, bisa kita cari sendiri cara menyempurnakannya, tentu saja harus memohon petunjuk dari Allah. Cara mendapatkannya, insya Allah dengan mendekatkan diri pada-Nya dengan Sholat Tahajjud dan Istikhoroh.

Mahasiswa Planologi ITS, mengapa Anda memilih jurusan itu? Dan kenapa di ITS?
Saya lahir di Bandung, sampai kelas 6 SD Islam Salman Al-Farisi. Lalu saya merantau ke Solo sampai lulus SMA. Saat kembali ke Bandung, saya merasakan banyak yang berubah di sana, makin panas kalau siang dan makin dingin kalau malam serta makin kotor. Bahkan sekitar sebulan lalu, kotornya kota Bandung terungkap dengan longsornya sampah di TPA Leuwi Gajah.

Sebagai tanah kelahiranku yang berubah semakin jelek khususnya dalam masalah kebersihan, saya teramat sedih. Saya sempat tertarik jurusan Teknik informatika, Teknik Kimia, bahkan Desain Grafis. Tapi saya berpikir, apa masalah yang ingin saya segera hadapi? Saya menjawab dalam diri saya, kota Bandung yang kotor dan tidak tertata. Juga sekarang saya melihat masalah yang lain tapi hampir serupa, yaitu Kota-kota di Aceh yang terkena tsunami. Saya memilih Planologi karena ingin membersihkan Kota Bandung, kota di Aceh, dan wilayah lainnya.

Saya memilih kampus ITS, yang pertama karena saya sudah berjanji dalam surat lamaran PMDK saya untuk menggunakan kesempatan menjadi mahasiswa ITS dengan sebaik-baiknya, dan saya melaksanakan janji saya. Juga saat itu, pamor ITS lagi naik di Jawa Tengah, mulai dari berita menang Kontes Robot sampai menang Marine Challenge. Sedangkan pada saat yang sama kampus lain tidak bergema. Dan insya Allah, Allah sudah menentukan yang terbaik bagi hambanya, kita semua.

? ? ?, (bingung mau nanya apa ?)
udah abis ya pertanyaanya?, kalau mau nanya lebih banyak, bisa kirim email ke greleaf@yahoo.com. Juga kalo mau liat karya desainku untuk menunjukan ketertarikan saya di bidang grafis, bisa dilihat di www.geocities.com/greleaf juga buka www.machda.com situs grafis karya-karya kakak saya.

Insya Allah nanti saya liat. Makasih banyak ya, sudah mau jawab pertanyaan saya,
Alhamdulillah, sama-sama. Tapi kalau ada yang salah atau kata-kata menyakitkan maafin Fahmi ya...
*Fahmi Machda 3604100010

Sumber : Redaksi ITS Surabaya

Senin, 15 Desember 2008

GEDUNG SATE DULU DAN SEKARANG





di sini jual ikan segar




Saat Harus Memuaskan Setiap Orang

Seseorang mulai berjualan ikan segar dipasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan DI SINI JUAL IKAN SEGAR.

Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya.
Mengapa kau tuliskan kata :DISINI? Bukankah semua orang sudah tau kalau kau berjualan DISINI, bukan DISANA?.

Benar juga! pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata DISINI dan tinggallah tulisan JUAL IKAN SEGAR.

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya.
Mengapa kau pakai kata SEGAR? bukankah semua orang sudah tau kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?

Benar juga pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata SEGAR dan tinggallah tulisan JUAL IKAN

Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya : Mengapa kau tulis kata JUAL? bukankah semua orang sudah tau kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan?

Benar juga pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggalah tulisan IKAN.

Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke 4, yang juga menanyakan tulisannya : Mengapa kau tulis kata IKAN?, bukankah semua orang sudah tau kalau ini Ikan bukan Daging?.

Benar juga pikir sipenjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu.

Renungan : Bila kita ingin memuaskan semua orang, kita takkan mendapatkan apa-apa

Selasa, 09 Desember 2008

menyambut iedul adha 1429 H




A L K A U T S A R
(Ni'mat Yang Banyak, surat ke:108)


Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha pemurah lagi Maha
Penyayang.

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al Kautsar
2. maka dirikanlah shalat karena Allah dan berkurbanlah.
3. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang batar.

Surat Makkiyah ini sebagaimana surat Dhuha dan Insyirah
adalah perkataan Allah yang dikhususkan untuk utusanNya, Rasu-
lullah SAW. Suatu bentuk perlindungan secara langsung Khalik
kepada utusanNya, penenang dan pengokoh semangat Nabi dalam
menyebarkan risalah Islam.

Betapa pada awal da'wah diin ini, Rasulullah mengalami
kesengsaraan yang luar biasa; caci-maki, penghinaan, intimidasi,
penganiayaan dan usaha-usaha pembunuhan. Musuh-musuh Allah,
mereka yang membenci Muhammad SAW, hanya karena beliau membawa
risalah islam, tak henti-hentinya menteror Nabi. Duri-duri
mereka taburkan di tempat-tempat yang sekiranya bakal Nabi
lalui, dengan harapan Nabi akan menginjaknya dlsb. Ejekan pedas
yang sering mereka lontarkan adalah perkataan "abtar" (terputus/
celaka). Kata ini biasanya mereka tujukan untuk orang yang
kematian anak laki-laki, kata yang sungguh menghinakan. Ada
juga sebagian dari mereka membuat makar untuk mengelabui publik
dengan mengatakan " biarkanlah dia tokh akan mati tanpa
kita siksa, sedang urusannya akan berakhir juga ".

Namun Allah Yang Maha Pengasih berkata lain; "orang-orang
yang membenci Rasulullah itulah yang abtar". Merekalah yang
celaka dan terputus. Sedang Rasulullah menerima ni'mat dari
Allah berupa al Kautsar. Ni'mat sebagai Nabi Allah, jutaan orang
mengikuti risalahnya, jutaan hati, generasi demi generasi memu-
ji dengan segenap khidmat, jutaan manusia meneladani sirahnya,
jutaan harap terpendam dalam dada Muslim untuk bertemu dan
masuk dalam barisannya, tunduk dalam panjinya, jutaan lidah dan
bibir memohonkan shalawat dan salam bagi diri, keluarga dan
para sahabatnya. Lalu dimana mereka yang membencinya ?
Mereka semuanya abtar.

Al Kautsar ada yang meriwayatkan sebagai sungai dalam surga
yang disediakan Allah untuk Rasulullah Muhammad SAW, namun Ibnu
Abbas menjawab, bahwa sungai itu adalah sebagian dari pemberian
Allah pada Rasulullah, jadi hanya sebagian dari al Kautsar.

Inilah kemuliaan yang Allah berikan kepada mereka yang
dicintaiNya, dan insya Allah kita pun masuk dalam kelompok orang-
orang yang Allah cintai, yang Allah sayangi, yang Allah lindungi,
karena kita mencintaiNya, dan melindungi agamaNya, amiin, amiin,
ya Rabbal 'alamiin.

Hasbunallah wa ni'mal wakil.

wassalam,
abu zahra

Sabtu, 06 Desember 2008

Menguak Sejarah Alam Bandung Purba

Menguak Sejarah Alam Bandung Purba

Bayangkan ketika kita duduk di pendopo Bandung yang indah saat ini, atau ketika tepekur dan berzikir di lantai marmer Masjid Raya Jawa Barat. Bila hal itu terjadi 20 ribu tahun yang lampau, berarti kita sedang duduk di dasar danau pada kedalaman 10 – 15 m.
Bayangkan kalau kita termenung memandang Sungai Citarum yang bersampah, hitam dan berbau di jembatan Dayeuh Kolot; 20 ribu tahun yang lampau kita sedang menyelam di dasar danau pada kedalaman 50 – 65 m dari permukaan air danau! Kalau kita berada di Kamar 7 Gua Pawon memandag lembah Cibukur 20 – 5 ribu tahun yag lali. Kita ditemani manusia – manias prasejarah yang berkerumun memandang binatang buruan di lembah Cibukur.
Kalau kita bermain – main di bebatuan Sungai Cikapundung di Maribaya 48 ribu tahun yang lalu kita bisa melihat lava yang mangalir dari kawah Gunung Tangkubanparahu.
Ketka orang – orang menggali batu kapur di Citatah 30 – 20 juta tahun yang lalu mereka sedang menggali terumbu karang yang indah di laut dangkal pada kedalaman 10 – 20 m dari permukaan laut purba di sebelah barat Bandung.
Alam telah jauh berubah sekarang!
Bandung sangat beruntung dengan sejarah alamnya yang luar biasa. Dari laut bertaman karang yang indah pada Zaman Tersier Kala Oligo-Miosin 30 – 20 juta tahun yang lalu, berubah menjadi daratan bergunung api pada Kala Pliosin 5 – 4 juta tahun yang lalu. Pada Zaman Kuarter 2 juta tahun yang lalu, seluruh Jawa Barat mulai ternagkat menjadi daratan, menjadi pegunungan dengan dihiasi gunung – gunung api aktif. Letusannya silih berganti: Gunug Sunda Purba meletus dahsyat berkali – kali. Gunung – gunung lain meletus susl menyusul: Gunung Tampomas, Ciremai, Syawal, Galunggung, Guntur, Papndayan, Cikurai, Patuha, Gede – Pangrango, dan Krakatau.
Letusan berulang – ulang terjadi pada 27 Agustus 1883, Kawah Danan Perbuwatan Gunung Krakatau di Selat Sunda meletus dahsyat. Suaranya menggelegar hingga terdengar ke Singapura bahkan Sydney. Abunya menembus lapisan langit dan mengendap tiga hari kemudian di New York. Selama bebearapa minggu abu letusan itu menutupi bumi menghalangi sinar matahari dan menyebabkan musim panas terdingin di belahan bumi utara.
Tahun 1982 Gunung Galunggung meluluhlantakkan sebagian Tasikmalaya. Abunya yang terlontar ke udara mendarat daruratkan pesawat Boeing penerbangan Sydney - London di Jakarta. Hujan abu jatuh di Bandung, membuat Bandung sesak dan pengap, dan baru berakhir ketika hujan pertama jatuh di bulan Oktober 1982. Tahun 2002 Gunung Papandayan menggegerkan Kecamatan Cisurupan, Garut. Letusan kecil yang membuat berita besar.
Pada Zaman Kuarter, sekitar 135 ribu tahun yang lalu, Danau Bandung terbentuk. Genangannya yang luas mengisi seluruh daratan tinggi Bandung dari Rancaekek hingga Saguling pada ketinggian antara 710 – 715 m di atas permukaan laut sekarang. 16 ribu tahun yang lalu, seiring dengan turunnya permukaan air laut, air danau menerobos perbukitan Saguling membelah dan membentuk lembah antara Pasir Larang dan Pasir Kiara, mengeringkan danau Bandung. Airnya kemudian mengalir pada lembah Sungai Citarum menerobos Gua Sangiangtikoro, dan terus mengalir ke utara. Jadi, tempat mengeringnya danau BAndung berada jauh kea rah hulu pada punggungan bukit Pasir Larang-Pasir Kiara, tidak di Sangiangtikoro.
Pada masa – masa mengeringnya danau Bandung antara 16 – 3 ribu tahun yang lalu, daratan Bandung menjadi ranca (rawa) yang becek yang menjadi tempat berjejalnya badak-badak dan hewan-hewan lainnya. Inilah padang perburuan yang menggiurkan dimasa purbakala. Dengan bersenjatakan tombak bermata batu obsidian yang keras dan tajam, manusia-manusia prasejarah leluhur orang Jawa Barat beranjak dari kampong-kampung purba di lereng-lereng perbukitan sekeliling Bandung menyerbu hewan buruan di daratan dan ranca di bawahnya.
Batu obsidian yang ditambang di Kendan, Nagreg: dan mungkin pula dari Gunung Kiamis, Garut, dibawa leluhur kita menyusuri jalan-jalan setapak antara Gaurt, Lels, Parakanmuncang, Cileunyi, Cinunuk, Cilebgkrang, dan Cikadut hingga dibuat berbagai alat dan senjata di bengkelnya di kawasan Situ Cangkuang di Leles, Garut, dan di bukit Dago Pakar, Bandung utara.
Sementara itu, koloni yang lain menjelajah perbukitan kapur di Citatah danmenemukan tempat yang nyaman untuk tingal: sebuah gua yang sekarang dinamakan Gua Pawon, serta ceruk-ceruk batu kapur yang banyak terdapat pada perbukitan kapur di bekas laut dangkal ini. Budaya karuhun kita ternyata luar biasa. Mereka telah mengenal api, membuat peralatan dari batu dan tulag, membuat perhiasan dari gigi ikan hiu, mebuat kendi-kendi dari tanah. Mereka mungkin menjelajah Garut dan Sukabumi Selatan, dan membawa pulang batu-batuan yang tidak ditemukan di sekitar Bandung. Mereka membawa oleh-oleh berupa gigi-gigi ikan hiu yang dirangkai menjadi kalung, dan kemudian menjadi hiasan kubur bagi oarng yang mereka hormati. Orang yang mereka kubur dalam penghormatan tinggi, tahun 2003 kerangkanya tergali meringkuk tenang di Gua Kopi (di Gua Pawon).
Begitulah sejarah alam Bandung yang luar biasa kaya, variatif dan menarik. Kini, alam Bandung telah jauh berubah. Evolusi yang berjalan lambat berjuta-juta tahun, berubah begtu cepat ketika manusia ikut campur tangan mengubah alam. Itulah peristiwa alam yang teratur datang berulang-ulang. Kejadian masa kini, terjadi pula pada masa lalu, dan akan terus terjadi pada masa yang akan datang.
Dari alam yang telah berubah, jelajah bentang alam masa kini akan membuka kunci masa lalu Bandung purba……….
Sumber: Geowisata, Sejarah Bumi Bandung, Budi Brahmantyo

Kamis, 04 Desember 2008

SELAMAT HARI RAYA IEDUL ADHA 1429 H



KEGIATAN SEKITAR IEDUL ADHA DI SAF ( JADUL )





BERSYUKUR ATAS PINTU YG TERTUTUP


Belajarlah untuk memuji Tuhan sebanyak mungkin
ketika sebuah pintu tertutup bagi kita,
sama seperti ketika sebuah pintu dibukakan bagi kita.
Alasan Allah menutup pintu-pintu adalah karena DIA
tidak menyediakan sesuatu bagi kita dibalik pintu itu.

Jika DIA tidak menutup pintu yang salah,
kita tidak pernah menemukan pintu yang benar,
Allah mengarahkan jalan kita melalui pintu-pintu
yang tertutup dan terbuka.
Ketika satu pintu ditutup, kita akan terdorong untuk
mengubah rencana kita.

Pintu yang tertutup lainnya akan memaksa kita untuk
mengubah rencana lagi.
Hingga akhirnya kita menemukan pintu yang terbuka
dan kita melangkah menuju berkat-2 bagi kita.

Allah mengarahkan jalan-jalan kita melalui
pintu-pintu yang terbuka dan tertutup,
namun biasanya bukannya memuji DIA karena
pintu yang tertutup (yang justru menghindarkan kita dari masalah) kita
sering kali menjadi marah karena kita menilai atas apa yang tampak
saja.

Kita selalu mendapat pertolongan segera pada saat diperlukan.
Karena Dia berjalan di atas kepala kita, DIA dapat melihat
masalah yang ada disepanjang jalan yang akan kita lalui, lalu DIA
membangun
penghambat jalan di sana atau bahkan membuat jalan berkelok.
Namun karena kebodohan kita,
kita mencoba menghancurkan penghambat jalan
atau menyingkirkan tanda melalui jalan berkelok.
Kemudian, pada saat kita menghadapi masalah,
kita mulai menangis, Tuhan, mengapa Engkau melakukan hal ini padaku?.
Kita harusnya menyadari bahwa pintu yang tertutup
dapat merupakan suatu berkat.

Tidakkah dikatakanNYA bahwa Tidak ada kebaikan yang
akan disembunyikan dari orang yang mencintaiNYA ?

Jika Engkau di-PHK dari pekerjaanmu pujilah Tuhan karena kesempatan-2
baru
yang akan muncul bisa saja suatu pekerjaan baru atau sekolah lagi.

Jika seorang pria atau wanita tidak menyambut hatimu
mungkin bukan karena mereka sendiri,
tapi mungkin Tuhan yang mengatur
sebuah penghambat jalan (relakanlah).

Kita kadang-kadang dapat memerangkap diri kita dalam
keraguan dan kekecewaan karena menilai apa yang tampak saja.
Aku sungguh bergembira karena banyak kali Bapa kita
telah menutup pintu-pintu bagiku hanya untuk membukakan
pintu dalam tempat yang tak terduga.
Allah tidak akan selalu mengatakan dengan kata-kata : belok ke kiri,
lalu ke
kanan.....
kadang-kadang DIA hanya akan menutup pintu-pintu yang salah.

Selasa, 02 Desember 2008

TIKUS




KISAH SANG TIKUS
DARI KEEBOOK CORP.
Seekor tikus mengintip dibalik celah untuk mengamati petani saat membawa bungkusan, ada makanan pikirnya ? tapi , terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus, tikus menjerit memberi peringatan kepada keluarganya ,”awas ada perangkap tikus di dalam rumah petani! ”

Sang tikus mengabarkan hal ini kepada ayam, sang ayam dengan tenang dan berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya, maafkan aku tikus aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalah, jadi jangan buat aku untuk pusing memikirkan masalah kamu.
Tikus berbalik dan pergi dan menuju sang kambing, kambing berkata,” wah aku menyesal dengan kabar ini,” si kambing menghibur dengan penuh simpati. ” tetapi tidak satupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam doa-doaku dan aku selalu berdoa atas keselamatanmu.

Tikus kemudian masuk ke kandang sapi”oh ? sebuah perangkap tikus ? jadi saya dalam bahaya besar ya... ? kata sapi sambil ketawa atau mentertawakan.
Akhirnya tikus kembali ke dalam rumah petani dengan kepala tertunduk dan merasa sangat luka hatinya karena teman-teman ( seperjuangannya ) tidak ada yang begitu peduli kepada masalah dirinya. Dia terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri, sahabat-sahabatnya yang dahulu begitu dekat dengannya tidak terlalu peduli apalagi yang jauh.

Malam tiba dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berhasil menangkap mangsa. Isteri petani berlari melihat apa yang masuk perangkap. Dalam kegelapan dia tidak dapat melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan dia tidak bisa melihat bahwa yang terperangkap adalah seekor ular yang sangat berbisa, ular itu sempat mematuk tangan isteri petani, petani bergegas membawanya ke rumah sakit .
Si isteri kembali ke rumah dengan badab menggigil demam, dan sudah menjadi kebiasaan setiap yang sakit demam, obat pertama adalah dengan memberinya sup ayam yang panas dan segar. Petanipun memotong ayam untuk bahan supnya.

Tapi racun ular itu sungguh jahat isteri petani tak juga sembuh, banyak tetangga yang datang untuk menengok dan membesuknya dan tamu pun tumpah ruah datang ke rumah petani akhirnya petanipun memotong kambing untuk membuat gulai guna menjamu para tamu yang datang . bisa ular semakin menggerogoti badan isteri petani akhirnya isteri petanipun meninggal. Puluhan bahkan ratusan datang melayat untuk mengurusi pemakaman isteri petani untuk tahlilan untuk kepeluan itu petanipun memotong sapi .
Diedit seperlunya oleh alumnisaf.blog

Kawan jika kamu mendengar seseorang menghadapi masalah apalagi itu adalah teman dekatmu dan kamu pikir masalahnya tidak ada kaitan denganmu. Ingatlah bahwa jika ada ”perangkap tikus” di dalam rumah maka seluruh ”ladang pertanian” akan ikut menanggung resikonya.


REFLEKSI DARI PERISTIWA 17 JULI 2006 DI SALMAN AL FARISI BANDUNG

Jumat, 28 November 2008

umat islam kaya

TERNYATA UMAT ISLAM ITU KAYA!
Oleh : Ust. Bobby Herwibowo, Lc.
Seorang sahabat bernama Andi, -bukan nama asli-, berkisah bahwa ia pernah bekerja di sebuah perusahaan Yahudi. Ia sudah menjadi manusia yang kaya raya di usianya yang lagi belum mencapai 40 tahun. Lebih dari 200 negara sudah ia sambangi. Semua itu dilakukan demi mencari kekayaan dunia untuknya, dan untuk perusahaannya yang dimiliki orang Yahudi.
Dia bertutur betapa satu sen pun harus dikejar dalam bisnisnya. Kerugian meski hanya satu dollar akan membuat pemilik usaha menjadi panik. Apalagi model krisis global seperti saat ini.
Selalu mencari harta. Mengejar kekayaan dunia. Takut miskin. Itulah yang selalu tertanam dalam benaknya!
Namun dalam sebuah tugasnya di Maroko, Afrika Utara. Andi ini singgah di sebuah perkampungan muslim yang sederhana lagi bersahaja. Sebagai seorang muslim, kehadirannya di kampung itu disambut dengan baik oleh muslim di sana.
Andi dijamu makan dan makanan untuk disantap pun sudah tersaji dihadapan. Namun tidak seorang pun mulai menyantap makanan dan Andi pun belum lagi dipersilakan. Hingga seseorang datang ke dalam ruang makan lalu menyampaikan berita kepada tuan rumah dalam bahasa Arab. Usai itu, Andi pun dipersilakan untuk makan.
Saat menyantap hidangan itu, Andi diberitahu oleh tuan rumah bahwa warga kampung muslim tersebut tidak akan pernah menyantap makanan, selagi mereka belum merasa yakin bahwa di luar sana tidak ada seorang pun yang kelaparan. Warga di dusun tersebut saling berbagi makanan antara satu rumah dengan yang lain. Dan orang yang datang sebelum santap makanan tadi, adalah pembawa kabar bagi tuan rumah yang menyampaikan bahwa ia sudah membagi makanan bagi penduduk kampung yang belum mendapat makanan.
Andi malam itu mendapat pelajaran berharga bahwa berbagi kepada sesama akan membawa ketentraman dan kebahagiaan. Penduduk desa ini mayoritas adalah penduduk miskin, namun mereka bahagia dengan cara berbagi kepada sesama. Inilah pelajaran yang jauh berbeda dari apa yang Andi dapatkan di perusahaan tempat ia bekerja.
Usai dari Maroko, ia ditugaskan untuk terbang ke Cairo, Mesir. Perjalanan bisnis malam itu membawa dirinya untuk menyewa sebuah taksi di sana. Taksi di kota Seribu Menara itu dimiliki oleh perorangan, dan kebanyakan armadanya sudah jelek dan bobrok.
Malam itu Andi membuka pembicaraan dengan sopir taksi Mesir demi memecah kebekuan. "Berapa uang yang kau hasilkan dalam sehari dengan membawa taksi seperti ini?" Andi melempar tanya kepada sopir taksi. Dibenaknya Andi akan membayangkan betapa jauh penghasilan yang akan disebutkan oleh sopir taksi ini dibandingkan penghasilan yang ia dapatkan di perusahaan Yahudi terkenal. "Aku tak membawa taksi ini seharian!" jawab sopir itu dengan bahasa Inggris sekenanya.
"Apakah kamu punya pekerjaan lain di luar sana?" kejar Andi. "Alhamdulillah, aku punya dua pekerjaan yang diberi Allah untukku. Dari pagi hari sampai sore aku bekerja di restoran, malam harinya aku menjadi supir taksi!" sahut sang sopir.
"Apakah hidup di Mesir sudah sedemikian sulit sehingga engkau harus bekerja double dan mencari nafkah sampai malam?" tanya Andi lagi. "Tidak...., hidup di negeri ini amat nikmat sekali! Dari pagi hingga sore aku mencari nafkah untuk diriku dan keluarga dan itu cukup untuk kami..." jelas sang sopir. "Lalu mengapa engkau menjadi sopir taksi?" kejar Andi.
"Saudaraku.. .., hidup ini hanya sekali. Dan aku ingin hidup yang cuma sekali ini berarti untuk bekalku setelah mati. Maka sudah beberapa lama ini aku membawa taksi agar aku bisa mencari tambahan penghasilan dan kemudian aku sedekahkan kepada mereka yang membutuhkan. " jelas sang sopir.
Degg...! kalimat itu terasa bagai kilat menyambar di hati Andi. Betapa hebat niat sopir taksi itu gumamnya. Tak pernah dengan kekayaan yang dimiliki, Andi bercita-cita mulia seperti itu. Tak berani ia meneruskan pembicaraan dengan sopir taksi. Dalam hati Andi bergumam bahwa seluruh harta yang ia cari rupanya belum apa-apa, dibandingkan kekayaan hati yang dimiliki penduduk muslim miskin di Maroko dan supir taksi shalih yang ia temui di Cairo, Mesir ini.
"Rupanya umat Islam lah yang memiliki kekayaan yang hakiki!" gumam Andi.
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa di antara kalian di waktu pagi ia merasa aman rumah tangganya, sehat badannya, dan mempunyai persediaan makanan untuk hari itu, maka seolah-olah ia telah mendapatkan kebahagiaan dunia dengan semua kesempurnaannya.” HR. Tirmidzi
thanks mas yudha








Rabu, 26 November 2008

KENAPA CHINA BISA JUARA OLIMPIADE










DARI BLOG WORDPRESS

ITULAH JAWABANNYA...










Selasa, 25 November 2008

FOTO ANEH

apa yang terjadi jika dalam foto beberapa benda tidak terlihat?
INI DIA FOTONYA..















Jumat, 21 November 2008

investasi Rp 86.400 sehari

dari keebo corp.
Bayangkan ada sebuah bank yang memberi anda pinjaman uang sejumlah Rp 86,400,- setiap paginya, semua uang itu harus anda gunakan . Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang anda gunakan selama sehari. Coba tebak apa yang anda lakukan ? tentu saja menghabiskan semua uang itu.
Setiap dari kita memiliki bank semacam itu , bernama WAKTU. Setiap pagi ia akan memberi anda 86.400 detik. Pada malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak anda gunakan untuk tujuan baik . Karena ia tidak memberikan sisa waktunya pada anda ,ia juga tidak memberikan waktu tambahan. Setiap hari ia kan membuka satu rekening baru untuk anda . setiap malam ia kan menghapuskan yang tersisa. Jika anda tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpa anda , anda tidak bisa menariknya kembali, juga anda tidak bisa meminta ”uang muka ” untuk keesokan harinya . anda harus hidup di dalam simpanan hari ini, maka dari itu investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan anda .

JAM TERUS BERDETAK GUNAKAN WAKTU SEBAIK-BAIKNYA
Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN ,tanyakan pada murid yang tinggal kelas
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN ,tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU ,tanyakan pada editor majalah mingguan
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM ,tanyakan pada kekasih yang menunggu
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT ,tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK ,tanyakan pada orang yang baru terhindar dari kecelakaan
Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK ,tanyakan pada peraih medali perak olimpiade

Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling besar adalah prasangka dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati ( caleb charles colton )

Kamis, 20 November 2008

KARTUN MENGHINA ISLAM

Blog "Lapotuak" Memuat Kartun yang Menghinakan Nabi Muhammad
Nov 18, '08 7:11 PMfor everyone
Pagi-pagi membaca Solopos, ada sebuah judul berita yang membuat geram (Blog pelecehan Nabi beredar, umat Islam resah). Setelah membuka blog Lapo Tuak Batak(lapotuak.wordpress.com) yang memang benar memuat kartun yang sangat menghina Nabi Muhammad SAW.
Blog Lapo Tuak Batak sejak posting pertama 5 Desember 2007 memuat tulisan yang sangat tendensius dan menghina Islam. Sudah dapat diduga pemilik blog ini sangat membenci Islam dan merasa puas bila melecehkan dan merendahkan Islam. Salah satu ciri orang yang kalah, gagal, minder, rendah diri dan putus asa adalah mencari-cari kesalahan orang lain dan melecehkan orang lain. Seolah-olah dirinya adalah yang paling benar dan musuhnya terkalahkan bila dilecehkan.
Pemilik blok LapoTuak Batak bisa dikenakan UU Teknologi Informasi bila tertangkap. Tugas pihak berwenang untuk memburu pemilik blog tersebut dan menindak sesuai hukum perundangan yang berlaku. Selain hukum Allah pasti akan mengadzabnya di dunia dan akherat.
Bahan: Solopos
Tags: , ,

Rabu, 19 November 2008

" SMA SALMAN AL FARISI "

Pesantren dan SMA Miftahul Khoir Pembelajaran dengan Sistem Terpadu
By Republika Contributor Senin, 14 Juli 2008 pukul
Semua siswa harus mempertanggungjawabkan karya ilmiah yang dibuatnya pada guru dalam sidang.Di Indonesia, tidak banyak sekolah menengah atas (SMA) yang mengarahkan siswanya untuk bisa menjadi peneliti dan berjiwa wirausaha. SMA Pesantren Miftahul Khoir yang terletak di Jalan Tubagus Ismail 8 No 60 Bandung ini, salah satu di antara yang tak banyak itu.Untuk melatih siswanya menjadi peneliti dan enterpreneur, SMA yang berdiri sejak 2002 itu mengajarkan semua materi secara terpadu. Materi apa pun yang diajarkan di Miftahul Khoir, selalu dipadukan dengan pemahaman keislaman. Semua siswa, bisa lebih bersyukur dan mengenal semua ciptaan Allah.Pada awal semester I, pesantren dan SMA yang berdiri di tanah seluas 2.096 meter itu selalu dilaksanakan program pesantren science untuk semua siswa dari kelas I sampai 3. Sedangkan pada semester 2, Miftahul Khoir mengadakan nature research. Pada program itu, siswa lebih diperkenalkan pada alam dan membangun sikap kritis.''Dengan pembelajaran sistem terpadu, biasanya satu topik kami gunakan untuk beberapa bahasan. Misalnya topik air, bisa digunakan untuk pelajaran IPA sampai Bahasa Indonesia,'' ujar Kepala Sekolah SMA Miftahul Khoir, Iwan Hermawan kepada Republika, Senin (2/6).Iwan mengatakan, Miftahul Khoir awalnya hanya sebuah pesantren untuk mahasiswa yang berdiri pada 1992. Namun, karena SMA Salman Al Farisi mengalami perubahan struktur yayasan, maka SMA-nya dipindahkan ke Miftahul Khoir. Hingga saat ini, SMA Mifathul Khoir, sudah meluluskan enam angkatan.Alumni SMA Miftahul Khoir, kata dia, banyak yang sudah diterima di perguruan tinggi negeri dan terkenal. Pada umumnya, siswa yang masuk ke Mifathul Khoir memperoleh informasi dari alumni. Karena, ikatan alumni di SMA Miftahul Khoir cukup kuat. Namun, sekarang justru banyak orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya ke Miftahul Khoir untuk memperbaiki ahlak mereka. ''Anak yang bermasalah di sekolah lain, banyak yang dipindahkan kesini agar bisa berperilaku baik,'' katanya.Menurut Iwan, pendidikan ahlak memang sangat ditekankan di Miftahul Khoir. Karena, untuk menciptakan siswa berkualitas yang terpenting adalah menumbuhkan mentalitas yang baik. Siswa, tidak hanya diajarkan untuk mencapai target nilai yang bagus. Lebih penting lagi, mengajarkan mereka agar memiliki ahlak yang baik.''Untuk membentuk ahlak siswa, interaksi antara siswa dan guru sangat dipererat,'' ujarnya. Oleh karena itu, sambung dia, guru Miftahul Khoir mengajar siswa dalam kelas kecil.Jumlah siswa, setiap kelasnya hanya 15 orang. Untuk kelas satu, kata dia, hanya 15 orang jadi jumlah satu angkatannya ada 45 orang. Jam pelajaran di SMA Miftahul Khoir, dimulai dari pukul 07.00-15.30 WIB. Siswa pria yang berasal dari luar kota, kata dia, tinggal di asrama yang telah disediakan. Jadi, malam harinya mereka bisa belajar di pesantren.''Hampir 70 persen siswa di sini berasal dari luar Kota Bandung, jadi banyak yang menginap di asrama. Sekarang, asrama hanya untuk siswa pria tapi kemungkinan besar tahun depan murid perempuan pun bisa tinggal di asrama,'' katanya.Siswa dari luar Kota Bandung, kata dia, berasal dari Jakarta, Riau-Pekan Baru, Palembang, Papua dan Aceh. Begitu juga, kata dia, mahasiswa yang belajar di pesantren pada umumnya berasal dari luar Kota Bandung jadi cukup banyak siswa yang tinggal di asrama. Di SMA Miftahul Khoir, siswa tidak diajarkan kitab kuning tapi setiap malam, siswa yang tinggal di asrama bisa belajar kitab kuning itu.Ketika ditanya mengenai kurikulum yang digunakan, Iwan mengatakan, pesantren membuat kurikulum sendiri. Karena, setiap pelajaran harus terpadu dengan pelajaran yang lain. Bahkan, di SMA Miftahul Khoir antara IPA dan IPS tidak dibedakan. Semua siswa, sampai kelas tiga memperoleh pelajaran IPA dan IPS.''Kalau ke Diknas, kita mendaftarkan semua siswa jurusan IPA. Padahal, pelajaran IPS pun kita ajarkan sampai kelas 3,'' ujarnya. Proses pembelajaran yang diterapkan di Miftahul Khoir, kata Iwan, berbeda dengan SMA lain. Karena, siswa tidak harus belajar di ruang kelas. Kalau sudah bosan belajar di ruangan, siswa bisa meminta belajar dilakukan di taman sekolah. Study lapanga, kata dia, lebih banyak diberikan agar siswa bisa meneliti berbagai hal yang ingin diketahuinya.Semua siswa, kata dia, selama seminggu akan melakukan pembelajaran di alam. Misalnya, pergi ke pantai Cipatujah, Pantai Rancabuaya dan Situ Patenggang. Sedangkan untuk daerah di Jabar yang sudah menjadi obyek study, misalnya Cianjur, Cirebon, Tasikmalaya dan sebagainya.Di tempat itu, kata dia, siswa akan meneliti banyak hal dari potensi alam sampai perekonomian masyarakatnya. Hasilnya, harus dibuat dalam bentuk karya ilmiah dan dipresentasikan ke guru. Selain itu, mereka bisa belajar potensi apa yang berprospek untuk dijadikan sebagai lahan usaha. ''Semua siswa harus mempertanggungjawabkan karya ilmiah yang dibuatnya pada guru dalam sidang. Jadi, bentuknya seperti sidang skripsi mereka harus mempertahankan argumen,'' katanya.(kie )

Selasa, 18 November 2008

GURU HARUS MENELITI

FOTO SALMAN TAHUN 1995
( yang masih tertinggal 5 orang lagi dari 25 guru )
pak jedi, bu rahmi, bu andam, bu heni, bu aji, bu ardini, pak tasmin, pak ukir, bu inda, bu hayati, bu saftiah, pak kusmana, bu farah, bu nurhayati
REUNI GURU SALMAN ( dari blog batikmania )



By Asep Kusnawan ( guru Salman Al Farisi )
PARADIGMA penelitian bagi guru tampaknya masih belum menjadi tradisi. Perkuliahan akhir mensyaratkan penelitian sebagai akhir dari proses pembelajaran. Dengan demikian target akhirnya adalah selesainya pendidikan formal. Pendidikan berakhir seiring dengan berakhirnya pula masa studi. Diharapkan pola ini menjadi landasan bagi penelitian selanjutnya, namun budaya ini tidak berlanjut di kelas. Sedikit guru yang bereksperimen di kelas untuk meningkatkan kualitas mengajarnya.Perbedaan penelitian yang dikembangkan oleh para pendidik di negara maju adalah pada konsep satisfaction. Peneliti profesional di negara maju melandasi penelitiannya didasarkan pada upaya pencarian fakta untuk meningkatkan kinerja serta ujungnya adalah tercapainya nilai kepuasan atau satisfaction dalam melakukan penelitian serta hasil yang diharapkan. Penelitian di banyak negara berkembang termasuk kita, lebih banyak diembel-embeli karena keterbatasan waktu, kesempatan, dan yang paling dominan adalah keterbatasan financial dan proyek. Boleh dikatakan jika target kepuasan atau satisfaction bukanlah tujuan. Alasan lain adalah kesibukan.Salah satu tujuan pengembangan sumber daya manusia, terutama tenaga pendidik, yaitu guru adalah pengembangan kualitas guru yang memadai. Inti dari Undang-undang No. 14 tentang Guru dan Dosen adalah peningkatan mutu pendidikan di Tanah Air. Fokusnya adalah bahwa kualitas guru diyakini menjadi indikator kinerja sekolah yang efektif dan unggul.Era profesionalisme guru ditandai pemaknaan guru sebagai profesi yang menuntut keahlian dan prasyarat terpenuhinya seseorang diberi label profesional. Profesional menuntut kerja keras dan upaya maksimal mengembangkan potensi diri. Aspek penting yang harus dimiliki seorang pendidik, di antaranya aspek profesionalisme yang diindikasikan dengan persyaratan formal dan legal kependidikan. Kompetensi personal menuntut integritas sebagai teladan bagi anak didik. Kompetensi sosial menekankan pentingnya seorang pendidik berinteraksi dengan semua stake holders komponen sekolah. Kompetensi terakhir adalah kompetensi akademik. Potensi akademik mensyaratkan kemampuan guru yang maksimal dan terus diupayakan berkembang sesuai bidang yang digelutinya.Aspek akademik menjadi penting di era profesionalisme saat ini bertalian peran dan fungsi seorang guru sebagai seorang perencana, pelaksana, dan bahkan pengembang kurikulum. Puncak dari semua ini adalah guru sebagai seorang peneliti dalam rangka mengembangkan pola pembelajaran sebagai bagian dari refleksi diri. Pengembangan diri melalui penelitian ini yang dikenal dengan proses penelitian tindakan kelas (PTK) atau class research action (Practical Action Research: Richard, 1998).Pertanyaan mendasar, untuk siapa sebenarnya penelitian tindakan kelas (PTK) tersebut? Guru yang tidak pernah mau mengembangkan diri melalui penelitian diyakini akan terjebak rutinitas dan kualitas pengajaran tahun ke tahun tak ada perubahan bahkan akan mengalami titik jenuh yang akan sangat berbahaya jika kejenuhan akhirnya mematikan kreativitas dan pola pembelajaran dianggap sebagai sesuatu yang berjalan apa adanya seperti business as usual. Ironisnya ketika permasalahan menumpuk secara akademik, berupa nilai siswa yang jeblok dan sebagainya, yang menjadi kambing hitam sering pada kemampuan siswa yang dianggap jelek. Atau labeling pada beberapa siswa menjadi kata kunci menjawab permasalahan yang ada. Data dan instrumen penilaian dari hasil analisis yang dibuat tidak dilaksanakan melalui proses PTK tersebut.Keseharian proses pembelajaran yang dijalankan guru seharusnya menyimpan banyak catatan. Sekaligus peluang mengadakan PTK ini. Secara sederhana, PTK berarti upaya guru untuk meningkatkan kinerja dengan melihat prestasi siswa yang tidak diharapkan untuk dicari solusinya dengan saksama, terukur, dan berdasarkan data. PTK, berbeda dengan penelitian di perguruan tinggi tentunya. Data empiris dan skala kelas yang relatif kecil akan memungkinkan penelitian ini dilakukan. Kemampuan guru mana pun seharusnya bisa melakukan hal ini dengan memanfaatkan partner kerja guru untuk secara bersama-sama melakukan PTK. Dengan demikian PTK hakikatnya bukan semata ditujukan bagi sertifikasi, PTK adalah kebutuhan guru dalam rangka meningkatkan kualitas mengajarnya.Alangkah bijak jika kita sebagai guru saat ini mencoba melakukan penelitian ini, terutama berkaitan dengan mata pelajaran yang akan diujiankan. Paradigma ujian nasional yang sering menjadi polemik di akhir proses penilaian terhadap siswa kita coba sikapi dengan upaya peningkatan kinerja melalui penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran tersebut di atas. Evaluasi ujian siswa, sebaiknya juga evaluasi pada cara mengajar guru.Sudahkan sebenarnya kita memberikan penilaian yang adil pada siswa atau akhirnya kita menyerah dengan memberikan nilai apa adanya bahkan dengan cara yang tidak mendidik sekalipun. Wallahu'alam.
(penulis adalah staf pengajar smp islam salman al farisi bandung, litbang yayasan pendidikan salman al farisi, mahasiswa s2 upi bandung) **