A L U M N I S A F

MEDIA KOMUNIKASI PARA ALUMNI
TK - SD - SMP - SMA SALMAN AL FARISI
GURU - SISWA - KARYAWAN - ORANG TUA

Selasa, 02 Desember 2008

TIKUS




KISAH SANG TIKUS
DARI KEEBOOK CORP.
Seekor tikus mengintip dibalik celah untuk mengamati petani saat membawa bungkusan, ada makanan pikirnya ? tapi , terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus, tikus menjerit memberi peringatan kepada keluarganya ,”awas ada perangkap tikus di dalam rumah petani! ”

Sang tikus mengabarkan hal ini kepada ayam, sang ayam dengan tenang dan berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya, maafkan aku tikus aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalah, jadi jangan buat aku untuk pusing memikirkan masalah kamu.
Tikus berbalik dan pergi dan menuju sang kambing, kambing berkata,” wah aku menyesal dengan kabar ini,” si kambing menghibur dengan penuh simpati. ” tetapi tidak satupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam doa-doaku dan aku selalu berdoa atas keselamatanmu.

Tikus kemudian masuk ke kandang sapi”oh ? sebuah perangkap tikus ? jadi saya dalam bahaya besar ya... ? kata sapi sambil ketawa atau mentertawakan.
Akhirnya tikus kembali ke dalam rumah petani dengan kepala tertunduk dan merasa sangat luka hatinya karena teman-teman ( seperjuangannya ) tidak ada yang begitu peduli kepada masalah dirinya. Dia terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri, sahabat-sahabatnya yang dahulu begitu dekat dengannya tidak terlalu peduli apalagi yang jauh.

Malam tiba dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berhasil menangkap mangsa. Isteri petani berlari melihat apa yang masuk perangkap. Dalam kegelapan dia tidak dapat melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan dia tidak bisa melihat bahwa yang terperangkap adalah seekor ular yang sangat berbisa, ular itu sempat mematuk tangan isteri petani, petani bergegas membawanya ke rumah sakit .
Si isteri kembali ke rumah dengan badab menggigil demam, dan sudah menjadi kebiasaan setiap yang sakit demam, obat pertama adalah dengan memberinya sup ayam yang panas dan segar. Petanipun memotong ayam untuk bahan supnya.

Tapi racun ular itu sungguh jahat isteri petani tak juga sembuh, banyak tetangga yang datang untuk menengok dan membesuknya dan tamu pun tumpah ruah datang ke rumah petani akhirnya petanipun memotong kambing untuk membuat gulai guna menjamu para tamu yang datang . bisa ular semakin menggerogoti badan isteri petani akhirnya isteri petanipun meninggal. Puluhan bahkan ratusan datang melayat untuk mengurusi pemakaman isteri petani untuk tahlilan untuk kepeluan itu petanipun memotong sapi .
Diedit seperlunya oleh alumnisaf.blog

Kawan jika kamu mendengar seseorang menghadapi masalah apalagi itu adalah teman dekatmu dan kamu pikir masalahnya tidak ada kaitan denganmu. Ingatlah bahwa jika ada ”perangkap tikus” di dalam rumah maka seluruh ”ladang pertanian” akan ikut menanggung resikonya.


REFLEKSI DARI PERISTIWA 17 JULI 2006 DI SALMAN AL FARISI BANDUNG

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah... cerita yang sungguh berharga untuk diambil ibrahnya. Boleh saya copy-paste ke batikmania.blogspot.com? Terima kasih atas izinnya (da nggak dikasih izin juga, saya mah maksa aja. hehe...)

Anonim mengatakan...

btw, apa yang terjadi di Salman Al Farisi 17 Juli 2006?

Anonim mengatakan...

oke mangga silahkan....
peristiwa brsejarah di SAF yang mengakibatkan puluhan guru-guru daftar PNS sekarang, karena tidak aman dan nyaman untuk berada dan berkarir terus di SAF....

Anonim mengatakan...

Oh... saya sudah mendahului hengkang dari SaF ya di bulan Mei. Tapi masih sering kangen euy sama suasana kebersamaan guru-guru Salman (terutama angkatan-angkatan awal dulu, angkatan tua. Haha...!). :)